Ribuan pesepeda dari dalam dan luar Kota Surabaya, turut menyemarakkan Jambore Sepeda Kuno yang digelar 21-22 Mei 2016. Kegiatan yang berkembang jadi acara wajib di setiap peringatan Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ini, merupakan hasil kerjasama Dinas Olahraga dan Pemuda Kota Surabaya dan Komunitas Sepeda Tua Indonesia (KOSTI).
Beberapa peserta dari luar Surabaya nampak antusias mengikuti acara ini. “Bahkan peserta dari Mojokerto menggowes dari kotanya langsung. Begitu juga peserta dari Cibinong dan Blitar,” kata Amir, koordinator acara ini.
Dikatakan, agenda ngontel dengan sepeda kuno ini sebetulnya sudah terhitung keempat kalinya. Bertempat di Taman Mundu, tepatnya di depan stadion Gelora Bung 10 November, Jalan Tambaksari.
Untuk agenda acaranya, pada hari pertama, para peserta diajak untuk berwisata cagar budaya yang ada di Surabaya. Dimulai dari Museum Surabaya, Tugu Pahlawan, Monumen Kapal Selam, Armatim dan Suramadu.
Selanjutnya, pada malam hari, digelar berbagai macam perlombaan. Seperti pidato Bung Tomo, Sepeda Lambat, teatrikal dan membaca puisi. Keesokan harinya, hari ini (22/5) jambore dibuka langsung oleh Walikota Tri Rismaharini. Adapun rutenya, menyisir Jl Undaan, Pasar Atom, Jembatan Merah dan Sampoerna. Lalu kembali ke Jembatan Merah, Kapasan, RS Adi Husada dan finish di Taman Mundu lagi. Rute total 14 kilometer.
Berbagai macam doorprize telah disiapkan panitia. Terdapat dua kategori pemenang, yakni kostum perjuangan dan budaya. Baik individu maupun regu yang terdiri minimal dari 10 orang. Ketua pelaksana Muhkarom menambahkan, acara ini juga bertujuan untuk mengumpulkan seluruh ontelis seluruh Indonesia.
naskah : fahmi azis | foto : zulfikar firdaus