Jakarta (indonesiaimages.net) – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TelkomGroup) terus memperkuat komitmennya dalam transformasi digital dan keberlanjutan bisnis melalui investasi strategis yang signifikan.
Pada kuartal I 2025, Telkom telah merealisasikan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp 5 triliun, atau sekitar 13,5 persen dari total pendapatan perusahaan.
Lebih dari 50 persen dari belanja modal tersebut difokuskan pada pengembangan konektivitas digital nasional. Investasi ini mencakup pembangunan infrastruktur seperti jaringan fiber optic, menara telekomunikasi, satelit, dan kabel bawah laut.
Upaya ini bertujuan untuk mempercepat pemerataan akses internet berkecepatan tinggi di seluruh wilayah Indonesia.
Fokus pada Prinsip ESG dan Net Zero Emissions 2060
Direktur Utama Telkom, Ririek Adriansyah, dalam pernyataannya pada Jumat, 2 Mei 2025, menegaskan bahwa perusahaan mengintegrasikan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) dalam operasionalnya. “Kami ingin mewujudkan praktik bisnis yang berkelanjutan, transparan, dan bertanggung jawab,” ujar Ririek.
Sebagai bagian dari komitmen menuju Net Zero Emissions pada tahun 2060, Telkom telah menyelesaikan verifikasi independen terhadap emisi Gas Rumah Kaca (GRK) untuk Scope 1 dan 2 tahun 2023–2024.
Verifikasi ini menggunakan standar internasional ISO 14064-1:2018. Hasilnya menyatakan data emisi GRK Telkom unmodified atau tidak ditemukan temuan signifikan, meningkatkan kredibilitas strategi dekarbonisasi perusahaan ke depan.
Strategi Digital dan Ekspansi Data Center
Di tengah tekanan ekonomi dan tantangan daya beli masyarakat, Telkom tetap menunjukkan ketahanan bisnis. Strategi fokus pada pengembangan infrastruktur digital, penyediaan solusi yang relevan, dan penyederhanaan produk dinilai sebagai langkah penting untuk menjaga pertumbuhan jangka panjang dan meningkatkan pengalaman pelanggan.
Selain itu, Telkom juga gencar menjajaki kolaborasi strategis guna memperluas cakupan bisnis data center. Hal ini menjadi bagian dari strategi besar perusahaan dalam membangun pusat ekosistem digital terintegrasi yang berkelanjutan di Indonesia.
Implementasi Infraco dan Peran Telkom Infrastruktur Indonesia (TIF)
Melalui inisiatif “5 Bold Moves”, Telkom terus melanjutkan transisi bisnis melalui pembentukan PT Telkom Infrastruktur Indonesia (TIF). Pada kuartal I 2025, TIF telah menyelesaikan inspeksi lapangan serta asesmen teknis atas aset jaringan utama. Langkah ini merupakan bagian dari proses spin-off bisnis wholesale fiber connectivity dan infrastruktur pendukungnya.
Portofolio layanan TIF mencakup Wholesale Fiber Connectivity serta Managed Services, baik MSA maupun Professional Managed Service.
Keberhasilan TIF dalam membangun fondasi bisnis ditunjukkan melalui pencapaian Service Level Agreement (SLA) yang meningkat, proses bisnis yang lebih sederhana, efisiensi operasional, serta peningkatan pengelolaan aset.
TIF juga mulai menunjukkan potensi pendapatan dari pasar eksternal, terutama dari segmen wholesale, menandai fase baru pertumbuhan dan keberlanjutan di era digital yang kompetitif. (dik)