Jakarta (indonesiaimages.net) – PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) melalui anak usahanya, PT Semen Padang, berkomitmen melestarikan songket silungkang, warisan budaya dari Sawahlunto, Sumatra Barat. Dukungan ini diwujudkan dengan pengembangan destinasi wisata Kampung Songket di Desa Lunto Timur, Kecamatan Lembah Segar, Kota Sawahlunto.
Pengembangan Kampung Songket dimulai pada 25 April 2024 dengan seremonial peletakan batu pertama untuk tata ruang Kampung Dolas Songket. Nama ini merupakan apresiasi terhadap UMKM Dolas Songket yang didirikan oleh Anita Dona Asri pada 2014. Kampung Dolas Songket akan memiliki berbagai fasilitas, seperti gapura, akses jalan yang diperbaiki, titik kumpul wisatawan, dan mesin tenun.
Dona, pendiri Dolas Songket, telah menenun sejak usia dini dan mendirikan usahanya dengan modal awal Rp10 juta. Kini, Dolas Songket memiliki 29 penenun profesional yang menghasilkan berbagai produk tenun dengan harga mulai dari Rp400 ribu hingga Rp3,5 juta. Penjualan dilakukan melalui galeri, media sosial, dan marketplace dengan omzet meningkat 65%.
Dona bercita-cita menjadikan desanya sebagai destinasi wisata di mana wisatawan bisa membeli dan mencoba menenun songket. Harapannya, impian ini mendapat dukungan penuh dari PT Semen Padang.
Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni, menyatakan bahwa pengembangan Kampung Dolas Songket adalah langkah strategis untuk melestarikan songket silungkang sebagai warisan budaya dan meningkatkan ekonomi masyarakat. “Dengan pendampingan menyeluruh, diharapkan lahir penenun andal yang mampu membawa songket silungkang ke kancah global,” kata Vita. (dik)