Setelah kurang lebih tiga bulan berdiam diri di rumah, new normal pada akhirnya menjadi solusi yang ditetapkan oleh pemerintah. Kebijakan ini memungkinkan masyarakat untuk tetap beraktivitas, tanpa mengesampingkan upaya percepatan penanganan virus COVID-19.
Sejumlah hal baru, yang lebih sering disebut sebagai protokol kesehatan, kemudian mulai dibiasakan, sebagai konsekuensi atas terjadinya pelonggaran. Kedisiplinan kemudian diletakkan pada strata tertinggi, sebagai pemeran pengganti dari vaksin yang belum juga ditemukan.
Di lain sisi, pemerintah meminta masyarakat untuk tetap bersinergi. Bahu-membahu, saling membantu dalam upaya memutus rantai penyebaran virus COVID-19. Satu hal yang sudah pasti terjadi: di mana ada proses, di situ ada protes.
Masyarakat diminta untuk disiplin, namun tidak serta-merta dapat langsung membiasakan diri. Alhasil, berbagai keluhan pun muncul. Rasa tidak biasa menuntun kita pada sejumlah persoalan baru, yang harus segera dicarikan solusinya. Memang bukan perkara yang mudah, tapi sangat penting untuk dijalani.
Siapapun akan setuju bahwasanya pandemi Covid-19 adalah mimpi buruk. Tapi, rasa khawatir yang berlebihan malah akan menuntun kita pada jalan yang tidak semestinya ditempuh. Oleh karena itu, sudah saatnya bagi kita untuk berdamai. Kita hanya perlu bangun dari tidur, kemudian meneguk segelas air.
Tidak ada pilihan lain bagi kita yang hidup di era ini, selain beradaptasi. Sebab, dunia yang kita tinggali saat ini terikat dalam dimensi waktu yang terus berjalan. Kita harus terbiasa dengan berbagai kebiasaan baru, karena hidup pun akan terus membaru.