Untuk kesekian kali, Kebun Binatang Surabaya berhasil menetaskan telur Komodo (varanus komodoensis) di luar habitat aslinya di Pulau Komodo dan Pulau Rinca, Nusa Tenggara.
Minggu (18/3/2018) pagi itu, Rukin, ‘keeper’ satwa Kebun Binatang Surabaya (KBS) sibuk memberi makan bayi komodo. Sebanyak 10 ekor bayi komodo ditempatkan dalam dua kandang berkaca berukuran kurang lebih 1 x 2 meter.
Kesepuluh bayi Komodo ini berasal dari telur induk Komodo bernama Genok, Juminten dan Agustin yang bertelur pada Agustus 2018.
Selama ditangani di nursery, bayi-bayi ini mendapat perawatan khusus. Tiap pagi bayi Komodo dipaparkan sinar matahari untuk menjaga suhu tubuhnya. Satwa karnivora ini mendapat jatah makan daging cincang dicampur telur dua kali seminggu.
“Merawat bayi Komodo seperti merawat anak sendiri, harus sabar. Bayi Komodo tak jarang harus disuapi agar mau memakan daging,” tutur Rukin, ‘keeper’ KOmodo yang telah menangani telur-telur Komodo sejak tahun 2006. Jika telah mencapai umur satu tahun, Komodo siapi ditempatkan di kandang peraga.
Komodo yang kerap disebut sebagai kadal raksasa ini berhasil bertahan hidup sejak 50 juta tahun lalu, bersamaan dengan masa hidup Dinosaurus. Sebagai lembaga yang memiliki peran konservasi, selain edukasi dan rekreasi, Kebun Binatang merupakan benteng terakhir bagi pengembangbiakan satwa yang rentan punah.
naskah dan foto : mamuk ismuntoro
[FAG id=6607]