Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) menyelenggarakan Asistensi Pencatatan Informasi Keuangan bagi Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Kreatif di Palembang. 100 pelaku ekraf dari alumni kelas manajemen keuangan dan binaan kedeputian Bekraf menjadi peserta acara ini.
Asistensi ini dilaksanakan di lima kota, yaitu Palembang, Denpasar, Lampung, Mataram, dan Makassar. Acara ini adalah lanjutan dari kelas manajemen keuangan dalam rangka bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan kebijakan dan permodalan ekonomi kreatif perbankan konvensional.
“Kami (Bekraf) mengharapkan para pelaku ekraf paham manajemen keuangan yang baik dan bisa menerapkannya pada usaha kreatif mereka, termasuk pencatatan keuangan dan laporan keuangan usaha,” ucap Direktur Akses Perbankan Bekraf Restog K. Kusuma.
Bekraf mengundang Kepala Dinas Pariwisata Pemerintah Kota Palembang untuk hadir dan memberikan sambutan pada acara ini. Narasumber yang dihadirkan Bekraf yaitu praktisi keuangan, Hari ‘Soul’ Putra; trainer SI APIK, Akhmad Jaironi; dan perwakilan Bank Rakyat Indonesia (BRI) Kanwil Palembang.
Praktisi keuangan Hari ‘Soul’ Putra mengajarkan manajemen keuangan usaha yang baik. Perwakilan BRI Kanwil Palembang hadir untuk menjelaskan pembiayaan perbankan konvensional.
Bekraf bekerjasama dengan Departemen Pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Bank Indonesia (BI) untuk menjelaskan SI APIK. SI APIK adalah aplikasi akuntansi yang dibuat BI untuk pencatatan informasi keuangan usaha mikro dan kecil. Melalui aplikasi ini, pelaku UKM kreatif bisa mencatat jenis transaksi sederhana, antara lain pencatatan laba rugi, arus kas, dan neraca.
Standart pencatatan SI APIK disusun oleh BI bersama dengan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Laporan keuangan dari aplikasi ini bisa digunakan untuk pengajuan pembiayaan (kredit) kepada perbankan maupun lembaga keuangan lainnya.
Aplikasi tanpa batasan pencatatan jumlah transaksi ini mudah dipahami dan bisa diunduh gratis melalui smartphone. Pelaku UKM Kreatif bisa membuat history record keuangan usaha dengan mudah untuk evaluasi keuangan dan pengajuan pembiayaan ke perbankan.
“Dengan acara ini, kami berharap pemahaman pelaku UKM Kreatif bertambah tentang keuangan usaha, bisa menggunakan aplikasi SI APIK yang mempermudah pencatatan dan laporan keuangan mereka, serta memotivasi mereka untuk mengembangkan usaha,” pungkas Restog. (sp)