Konsistensi selalu berbuah hasil yang membanggakan. Ini juga yang kini dirasakan Irmina Silas. Karena Selasa (30/6/2019) lalu, mantan General Manager House of Sampoerna Surabaya ini baru saja memperoleh Trofi Alumni yang diserahkan langsung Duta Besar Prancis untuk Indonesia dan Timor Leste, Jean-Charles Berthonnet, atas catatan prestasinya selama ini.
Puteri pakar tata Kota Surabaya Johan Silas ini juga dianggap memiliki kontribusi lebih dalam memperkuat kerja sama Indonesia dan Prancis.
Anugerah yang diserahkan di Auditorium Institut Français Indonesia (IFI) Pusat Jakarta ini juga diserahkan pada lima tokoh Indonesia lainnya.
Masing-masing Hasan Fawzi (Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia) dan Safri Burhanuddin (Wakil Kepala Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman RI), Nugroho Dwi Hananto (Peneliti Geosains Kelautan LIPI), Talita Setyadi (Pendiri Toko Roti Beau, Peraih Penghargaan Kompetisi Pastry Internasional) dan Mexind Suko Utomo (Public Affairs Manager Airbus Indonesia).
Di depan undangan yang hadir Dubes Prancis mengatakan, malam penganugerahan Trofi Alumni ini digelar sebagai apresiasi terhadap tokoh-tokoh utama kerjasama Indonesia dan Prancis, sekaligus mempertemukan para alumni Prancis dari berbagai disiplin ilmu dan keahlian.
Ditambahkan, lebih dari 1.000 alumni Indonesia telah terdaftar pada situs resmi alumni Prancis. Di sinilah mereka yang pernah belajar di Prancis baik asal Indonesia atau negara lain dapat bertemu kembali dan mendapatkan informasi khususnya mengenai kesempatan berkarir di perusahaan-perusahaan Prancis.
“Saya melakoni pekerjaan saya sebagai passion. Karena itu saya tidak mengira akan mendapat penghargaan atas apa yang saya kerjakan,” kata Ina Silas yang berhasil membawa Museum House of Sampoerna sebagai salah satu dari Top 10 Museums in Indonesia pilihan Travel Advisor pada 2013.
Ia menceritakan, tahun 2014, ia beruntung mendapatkan kesempatan dari Kementerian Kebudayaan Prancis untuk mengikuti pelatihan di Paris dan Lyon mengenai pelestarian budaya dan manajemen program budaya.
“Setelah bekerja di berbagai bidang pada posisi senior manajemen, saya pun memutuskan untuk mengelola sebuah museum di Surabaya, House of Sampoerna, dengan angan-angan dapat membawa museum tersebut sukses seperti museum-museum di Prancis seperti yang saya saksikan sendiri,” jelasnya.
Setelah lulus dari kuliah di Jurusan Manajemen Hotel dan Restoran ESICAD Montpellier (1991-1994), Ina Silas berkarya di Indonesia dan menjadi pelopor pendirian berbagai perusahaan komersial dan wisata di Surabaya.
Pimpinan House of Sampoerna (2005-2018) tersebut mendapat telah pengakuan dari pemerintah Prancis melalui pemberian lencana Chevalier dans l`Ordre des Arts et Lettres (Knight of Arts and Lettres) di pada 2015.
Menurut Ina, semua kesempatan dan penghargaan yang diterimanya adalah penyemangat untuk terus melakukan kerja sama budaya dua bangsa yang sama-sama memiliki kekayaan dan keberagaman budaya.
Malam Anugerah Trofi Alumni dihadiri oleh 200 alumni Prancis dari berbagai daerah di Indonesia dan dimeriahkan oleh penampilan musik Vira Talisa (Penyanyi sekaligus Penerima Trofi Alumni Prancis 2018) dan peragaan busana rancangan para alumni Prancis; Fairuz Yunus dan Farhanan Yunus (Barabas Collection) serta Dhiani Ayudya Maharani pemilik Dhiani Collection.