Keselamatan berlalu lintas merupakan hal yang penting. Mengingat 61 persen dari penyebab kecelakaan terbesar karena faktor manusia. Oleh sebab itu, pembinaan keselamatan berlalu lintas merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah, kepolisian, swasta dan masyarakat.
“Kami mengapresiasi Astra yang telah memberikan pembelajaran kepada masyarakat mengenai keselamatan berlalu lintas. Masyarakat harus selalu diingatkan supaya tidak lalai. Semoga pembinaan keselamatan berlalu lintas di Binjai oleh Astra ini dapat menjadi contoh di Indonesia dan harus terus kita gemakan,” ujar Menteri Perhubungan Republik Indonesia Budi Karya Sumadi saat membuka kegiatan Inspirasi 60 Tahun Astra di Kampung Berseri Astra (KBA) Cengkeh Turi, Binjai, Sumatera Utara (24/9).
Menteri Budi, didampingi Walikota Binjai M. Idaham, Plt. Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan RI Hindro Surahmat, Deputi Bidang Tumbuh Kembang Anak Kemen PPPA Leny Nurhayanti Rosalin dan Chief of Corporate Communications, Social Responsibility & Security PT Astra International Tbk Pongki Pamungkas, pada hari ini juga meresmikan KBA Cengkeh Turi sebagai Kampung Ramah Anak – Tertib Lalu Lintas.
Menurut global status report on road safety, ujar Menteri Budi, lebih dari 1 juta orang meninggal dalam kecelakaan lalu lintas di seluruh dunia. Tiga hingga 4 orang tersebut berusia 15 tahun hingga 29 tahun. “Melalui pembinaan keselamatan ini, anak muda diingatkan agar terhindar dari kecelakaan lalu lintas,” ujarnya.
Pentingnya pembinaan keselamatan berlalu lintas tersebut juga menjadi perhatian Deputi Bidang Tumbuh Kembang Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Leny Nurhayanti Rosalin.
Dalam sambutannya, Deputi Leny menambahkan dari sekitar 1 juta korban kecelakaan di seluruh dunia, sekitar 600.000-nya adalah anak-anak.
“Di Indonesia, dari 100.000 korban kecelakaan, sebanyak 85% adalah anak-anak SD, SMP hingga SMA. Program Indonesia Ayo Aman Berlalu Lintas [IAABL] sangat tepat dalam membantu program pemerintah menurunkan angka kecelakaan lalu lintas dan mendukung program Indonesia Layak Anak pada tahun 2030 yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo,” tutur Deputi Leny.
Bahkan, dia berharap program pembinaan keselamatan berlalu lintas dari Astra ini dapat menjadi model bagi perusahaan lain.
Deputi Leny menambahkan ketersediaan infrastruktur yang ramah anak tersebut juga sebagai salah satu upaya mewujudkan pemenuhan hak dan perlindungan anak. Upaya ini, oleh pemerintah melalui Kementerian PPPA telah berkoordinasi dengan berbagai sektor dalam rangka keselamatan lalu lintas seperti dengan Kementerian Perhubungan maupun Korlantas Polri.
“Dengan adanya pencanangan KBA Cengkeh Turi ini sebagai Kampung Ramah Anak – Tertib Lalu Lintas, berarti telah mendukung program Kota Layak Anak yang memiliki sistem pembangunan berbasis hak anak melalui pengintegrasian komitmen dan sumber daya pemerintah, masyarakat dan dunia usaha yang terencana secara menyeluruh dan berkelanjutan,” ujarnya.
Pada kesempatan ini, Menteri Budi juga menandatangani kerja sama antara Kementerian Perhubungan dan PT Astra International Tbk terkait pembinaan keselamatan berlalu lintas.
Kerja sama ini sejalan dengan kebijakan Kementerian Perhubungan (Kemhub) Republik Indonesia yang telah melakukan langkah-langkah dengan menetapkan beberapa sasaran kebijakan, di antaranya peningkatan peran angkutan umum, peningkatan kinerja lalu lintas dan peningkatan kualitas lingkungan.
Gowes Berseri
Bersamaan dengan itu, dilakukan juga Astra Gowes Berseri (Fun Bike), Safety Riding Training for Housewives, Kelas Inspirasi di SD Adiwiyata, penanaman buah langka, pengobatan gratis dan donasi kacamata serta ekspo UMKM binaan KBA Cengkeh Turi.
Gowes Berseri ini diikuti oleh sekitar 300 pesepeda yang dilepas (flag off) dari kantor Astra International-Toyota Sales Operation Binjai dan berakhir di KBA Cengkeh Timur.
Pada 2 hari sebelumnya, pelaksanaan IAABL sebagai rangkaian dari perayaan HUT ke60 Astra diadakan di Medan, mengingat ibu kota Provinsi Sumatera Utara ini telah beberapa kali mendapat Piala Wahana Tata Nugraha (WTN) kategori Lalu Lintas untuk kota metropolitan dari Kementerian Perhubungan.
Rangkaian di 5 Kota
Medan merupakan satu dari rangkaian peringatan HUT ke-60 Astra di lima kota di Indonesia, yakni Jakarta, Yogyakarta, Balikpapan, Surabaya dan Makassar (setelah Medan).
Pada setiap peringatan HUT di kota-kota tersebut, Astra mengusung tema berbeda tetapi tetap fokus pada pilar kegiatan kontribusi sosial (corporate social responsibility), yakni Kesehatan, Pendidikan, Lingkungan dan Kewirausahaan.
HUT 60 tahun Astra di Yogyakarta mengusung tema “Astra Hijau” dengan implementasi “Jambore Adiwiyata” dan dilaksanakan bersamaan dengan peringatan Hari Bumi yaitu pada tanggal 28-30 April 2017.
HUT 60 tahun Astra di Balikpapan bertajuk “Astra Cerdas” menghadirkan Festival Pendidikan sebagai bentuk apresiasi terhadap Hari Pendidikan Nasional dan dilaksanakan pada tanggal 19-21 Mei 2017.
Tak berhenti sampai di situ, HUT 60 tahun Astra di Surabaya mengusung tema yang tak kalah menarik, yaitu “Astra Kreatif”. Tema tersebut terwujud dalam festival bertajuk “Enterpreneur Fest” dan dilaksanakan pada tanggal 21-23 Juli 2017, bertepatan dengan Hari Koperasi Nasional.
Sebagai kota terakhir dalam rangkaian HUT 60 tahun, Makassar akan menghadirkan berbagai kegiatan dengan tema “Astra Sehat” yang direncanakan pada 17-19 November 2017.
Pada prinsipnya, dimanapun Astra berada, harus memberikan manfaat bagi lingkungan sekitarnya. Perusahaan tidak hanya harus menguntungkan, tetapi juga harus berkelanjutan sejalan dengan filosofi perusahaan, Catur Dharma.