Alunan lagu balada dibawakan secara akustik, mengalun merdu di kolong jembatan. Sesudahnya, saat musik berhenti, tepuk tangan pun terdengar. Sejumlah orang tertawa lepas, sebagian lagi asyik dengan ponsel seolah tak peduli. Imaji ini melekat di kolong jembatan yang berada di Jalan Mastrip, Jember, Jawa Timur. Bukan sembarang kolong jembatan, tempat ini adalah ajang nongkrong hasil rekayasa kreatif beberapa anak muda Jember.
Berawal dari niat Johanes Riyanto yang ingin membuka sebuah warung kopi sederhana di pinggiran Sungai Bedadung, gagasan itu beralih ke ide mendirikan cafe di bawah kolong jembatan Sungai Bedadung. Kemudian, berdirilah Kafe Kolong, tempat kongkow remaja Jember.
Saat awal buka, Kafe Kolong menyuguhkan menu Kopi Uong2, sajian kopi Nusantara yang disajikan menggunakan teknik tubruk sebagai menu andalan. Karena ingin mengangkat kopi khas Jember, kini kopi Kafe Kolong hanya menggunakan kopi dari Jember dengan varian Arabica, Robusta, maupun Liberica.
Dimas Suryo, mahasiswa Universitas Jember mengatakan, yang membuat betah nongkrong di sini adalah live music performance yang disajikan secara akustik. “Pentas itu disuguhkan karyawan Kafe Kolong dan pengunjung, suasananya pun tenang karena berada di samping sungai dan dibawah jembatan,” terangnya.
Untuk waktu buka, Kafe Kolong bisa dikunjungi pada Hari Senin sampai Sabtu, mulai dari pukul 18.00 hingga 01.00 WIB. Berminat, mampir saja di sini.
naskah dan foto : zulfikar firdaus | indonesiaimages.net