PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) saat ini tengah melakukan upaya terbaiknya dalam menjalankan proyek penugasan yang diamanahkan oleh pemerintah yakni pembangunan dan pengembangan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) sepanjang 2.765 KM yang terbentang dari Lampung hingga Aceh.
JTTS merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang pembangunannya menjadi prioritas pemerintah Indonesia. Sebelumnya, pemerintah telah menyetujui untuk memberikan suntikan berupa Penyertaan Modal Negara (PMN) kepada Hutama Karya pada tahun 2020 sebesar Rp 3,5 Triliun.
Namun, melalui keterangan pers-nya pada tanggal 18 Mei 2020 terkait Program Pemulihan Ekonomi, Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan bahwa Hutama Karya menjadi salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang masuk dalam prioritas penanganan dampak pandemi COVID-19.
Hal ini didasarkan pada kriteria yang telah disusun oleh pemerintah yakni, pengaruh terhadap hajat hidup orang banyak, peran sovereign yang dijalankan BUMN, eksposur terhadap sistem keuangan, dan kepemilikan pemerintah serta total aset yang dimiliki.
Hutama Karya dinilai telah mencapai kriteria tersebut sehingga Hutama Karya rencananya akan kembali menerima PMN sebesar Rp 7,5 Triliun di 2020. PMN ini sejalan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 23/2020 tentang Program Pemulihan Ekonomi Nasional.
Dengan tetap berjalannya proyek JTTS yang digarap oleh Hutama Karya, diharapkan akan membantu untuk tetap menggerakkan roda perekonomian wilayah sekitar Sumatra. Dengan begitu, total keseluruhan PMN yang akan diterima Hutama Karya di tahun 2020 menjadi 11 Triliun rupiah.
Dikutip dari medcom.id (14/5), Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam webinar Indonesia Moving Forward yang diselenggarakan ID.M menjelaskan bahwa pemerintah tidak bisa sendirian dalam memulihkan perekonomian.
Sehingga membutuhkan dukungan dari berbagai sektor, termasuk Hutama Karya sebagai salah satu BUMN yang sedang diamanahkan untuk merampungkan pembangunan JTTS.
Keseluruhan dana PMN yang diterima Hutama Karya akan digunakan perusahaan untuk melanjutkan pembangunan JTTS di beberapa ruas antara lain ruas Pekanbaru – Dumai sepanjang 131 km (2 Triliun), ruas Sp. Indralaya – Muara Enim sepanjang 119 km (3,2 Triliun), ruas Pekanbaru – Pangkalan sepanjang 95 km (Rp 4,3 Triliun), serta menutup pembiayaan untuk ruas tol yang telah selesai yaitu ruas Terbanggi Besar – Pematang Panggang – Kayu Agung sepanjang 189 km (Rp 1,5 Triliun).
Senior Executive Vice President (SEVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Muhammad Fauzan mengatakan perusahaan sangat berterima kasih atas dukungan dan kepercayaan yang telah diberikan oleh stakeholder dalam melanjutkan pembangunan JTTS.
“Hal ini tentunya akan memperkuat perusahaan dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh pemerintah, di samping sebelumnya kami telah berhasil menerbitkan Global Bonds senilai 9 triliun rupiah.” ujar Fauzan.
PMN ini sendiri merupakan kelanjutan dari PMN yang telah diterima oleh Hutama Karya pada tahun 2015, 2016 dan 2019 yang lalu. Pemberian PMN ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas usaha dan memperbaiki struktur permodalan serta dapat meningkatkan peranan BUMN sebagai agent of development sehingga mampu mendukung program prioritas nasional (Nawacita).
Dikutip dari cnbcindonesia.com dalam Closing Bell (12/5), Stafsus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Arya Sinulingga menyampaikan bahwa saat ini PMN sangat dibutuhkan oleh beberapa perusahaan BUMN mengingat ada beberapa perusahaan yang mengalami kesulitan likuiditas akibat pandemi corona serta ada pula yang harus membayar utang jatuh tempo sehingga membutuhkan suntikan dana segar.
Hingga saat ini sepanjang ±500 km ruas tol di JTTS telah terbangun dengan 368 km ruas tol telah beroperasi penuh. Beberapa ruas tol tersebut diantaranya adalah Tol Bakauheni – Terbanggi Besar (Bakter) sepanjang 140 km, Tol Terbanggi – Besar – Pematang Panggang – Kayu Agung (Terpeka) sepanjang 189 km, tol Palembang – Indralaya (Palindra) sepanjang 22 km, dan Tol Medan Binjai (Medbin) seksi 2 dan 3 sepanjang 17 km.
Adapun di tahun 2020, Hutama Karya menargetkan penyelesaian pembangunan JTTS agar terus berlanjut untuk beberapa ruas prioritas diantaranya adalah ruas tol Pekanbaru – Dumai sepanjang 131 km dimana progress konstruksi sudah mencapai 97% secara rata-rata, disusul ruas tol Sigli – Banda Aceh seksi 4 Indrapuri – Blang Bintang sepanjang 13,5 km dengan progress konstruksi telah mencapai 99%, serta terakhir ruas Medan – Binjai seksi 1 Tanjung Mulia – Helvetia sepanjang 6 km yang ditargetkan selesai pada pertengahan tahun mendatang.