Awal September lalu, Palang Merah Indonesia (PMI) merilis data kinerja mereka dalam Rapat Kerja Teknis (Rakernis) secara Nasional. Disebutkan dalam laporannya, di bidang Kesehatan, RS dan Sosial, PMI telah melayani sebanyak 4.447.654 penerima manfaat yang telah menerima bantuan di bidang kesehatan darurat, air dan sanitasi, pelayanan sosial dan pelayanan kesehatan masyarakat.
Sementara dalam pelayanan pada penerima manfaat, PMI didukung oleh infrastruktur yang terdiri dari 327 unit ambulans yang tersebar di seluruh Indonesia, 63 unit truk tangki air, 10 unit peralatan penjernih air, dan dua klinik lapangan. Hal ini juga diperkuat dengan sumber daya PMI sebanyak 56.476 personil non medis terlatih, 2.214 personil air dan sanitasi berbasis masyarakat, 1.847 personil layanan kesehatan di bidang HIV dan teman sebaya.
Ketua Bidang Kesehatan, RS dan Sosial PMI, dr. Farid Husain mengatakan, salah satu bentuk pelayanan kepada masyarakat yang dikembangkan PMI dalam skala nasional adalah pengembangan RS PMI di beberapa kota provinsi dan kabupaten kota yang diinisiasi langsung oleh Pengurus Daerah dan Pengurus Cabang PMI.
“RS PMI dikembangkan dengan fokus untuk meningkatkan daya dukung kegiatan PMI, misalnya penyiapan SDM tenaga kesehatan dalam pelayanan medis pada tanggap darurat bencana sebagai unit pelaksana teknis pelayanan kesehatan. Baik dalam bentuk klinik maupun RS,” jelasnya.
Di bidang kesehatan, RS dan sosial, PMI telah memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat yang terkena dampak erupsi Gunung Sinabung, kabut asap, kekeringan, banjir dan tanah longsor, serta bom Sarinah. Khusus di bidang sosial, PMI juga berperan aktif dalam penanganan migran dan TKI dengan bekerjasama dengan BNP2TKI dalam bentuk pelatihan bagi migran dan TKI, terutama yang berkaitan dengan isu HIV.
Tak berhenti di situ, PMI juga memberikan pelayanan ambulans dan penanganan secara psikososial melalui dukungan kelompok. Kegiatan ini telah dilakukan di Sukabumi, Karawang Barat, Sumbawa, Belu, Banyuwangi. Ke depan, PMI akan melaksanakan kegiatan di Lampung Timur bekerjasama dengan BNP2TKI, Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan dan Kementerian Koperasi.
Sementara di bidang kesehatan masyarakat, PMI secara langsung terlibat dalam program-program nasional bersama Kementerian Kesehatan untuk pencegahan PTM (Penyakit Tidak Menular) serta memberikan promosi gaya hidup sehat, langsung ke masyarakat. PMI juga membekali kelompok remaja, masyarakat, dan penyandang disabilitas dengan keterampilan untuk menjadi promotor gaya hidup sehat.
Selain melakukan kegiatan peningkatan kapasitas, kegiatan pencegahan PTM oleh PMI lainnya kepada masyarakat adalah melakukan kegiatan deteksi dini risiko penyakit tidak menular, pemeriksaan kesehatan gratis, senam jantung, pelatihan dan pemberian kit pertolongan pertama, menggelar permainan dan praktek hidup sehat, pementasan dan perlombaan promosi kesehatan, serta berpartisipasi dalam Posbindu PTM.
Kegiatan pencegahan PTM dilaksanakan di Jabodetabek, Surabaya, Makasar, Wonogiri, kapuas dan Bali. Melalui program ini PMI mengajak sebanyak mungkin penerima manfaat untuk ikut peduli dan proaktif menanggulangi masalah kesehatan di sekitarnya.(sp/foto: istimewa)