Seniman ludruk, Meimura, mementaskan ludruk monolog dengan lakon ‘Ritus Travesty dalam Cross Gender’ di panggung Tobong Ludruk Irama Budaya Sinar Nusantara, Surabaya, Jumat (28/12).
Pementasan karya seniman Meimura ini bercerita tentang sosok Mukidi yang merupakan lelaki tulen, beristri satu, beranak tiga, serta melakoni pekerjaan sehari-hari sebagai wedokan (perempuan, red) Ludruk (Tandak Wesi).
Namun Mukidi tetaplah seorang laki-laki saat di luar panggung. Memasuki usia senja, Mukidi berpesan kepada anak-anak bangsa untuk terus mengembangkan kesenian ludruk ini. Sebab kesenian tersebut adalah tontonan sekaligus tuntunan, yang dapat dinikmati berbagai lapisan masyarakat.
[FAG id=10153]
naskah dan foto : ahmad mukti