Puluhan warga mendatangi sebuah studio dadakan yang berada di bekas istal kuda jaman kolonial, Tambak Bayan Tengah, Surabaya, Minggu (7/2/2016) pagi. Semangat dan niat mereka seragam, mau bikin foto keluarga.
Ya, pagi itu, Komunitas Matanesia memenuhi janjinya untuk menggelar program potret keluarga gratis di Tambak Bayan. “Ada 30 kepala keluarga dari Kampung Tambak Bayan Tengah RT 05 RW 03 yang datang ke sini,” kata Mamuk Ismuntoro, pendiri Komunitas Matanesia.
Senior photographer indonesiaimages.net ini menjelaskan, program ini dilakukan untuk memperingati satu dekade Komunitas Matanesia. “Tentu kami ingin melakukan sesuatu untuk masyarakat. Karena kami bergerak di bidang fotografi, yang kami lakukan ya membuat acara foto keluarga gratis untuk warga,” jelasnya.
Layanan foto keluarga yang diberikan tidak hanya berhenti di pemotretan. Tapi nantinya akan diserahkan dalam bentuk foto lengkap dengan piguranya. “Acara ini kami gelar 7-8 Februari. Bersamaan dengan peringatan Tahun Baru Imlek,” tambah Mamuk sambil tersenyum.
Menanggapi pelaksanaan program ini, warga menyambut dengan antusias. “Maklum, kami nggak punya foto keluarga dengan formasi yang lengkap,” aku salah satu warga. Untuk itu, menjelang pemotretan, mereka langsung mengkondisikan anggota keluarganya agar tidak kemana-mana pada saat pemotretan.
Pemilihan Tambak Bayan sebagai lokasi foto keluarga, kata Mamuk, karena kawasan ini memiliki keunikan tersendiri. Tambak Bayan, bagi warga Surabaya, dikenal sebagai kampung pecinan yang bersejarah dan nyaris tenggelam pasca sengketa dengan sebuah hotel yang ada di sana.
“Selain itu, potret keluarga dianggap sebagai salah satu penanda sejarah keluarga. Karena tidak banyak warga yang memiliki foto keluarga,” pungkasnya. (foto : dok matanesia)