Menteri Sosial Tri Rismaharini mendukung upaya pemberdayaan sosial agar bisa tumbuh kembang dalam usaha ekonomi mikro Karang Taruna melalui Program Kewirausahaan Sosial (ProKUS).
Mensos Risma didampingi istri Gubernur Aceh, Dyah Erti Idawati beserta jajaran pejabat eselon I Kemensos meninjau berbagai produk yang dijajakan di stan-stan ProKUS Karang Taruna dan Bina Usaha lembaga peduli dhuafa yang mengembangkan usaha warga Komunitas Adat Terpencil (KAT) di Aceh.
Tak tanggung-tanggung Mensos Risma langsung menjajakan sendiri produk-produk dari Karang Taruna itu, mulai dari camilan ringan dari bahan kulit sapi menjadi krupuk super gurih, aneka minuman hingga madu.
Beberapa saat kemudian, Mensos pun nge-vlog untuk memasarkan salah satu produk Karang Taruna, yakni madu liar hutan Aceh yang sontak saja menarik para tamu dan hadirin di tempat itu.
“Kepada ibu dan bapak yang ingin badannya sehat, ayo minum madu murni dari hutan ini dijamin sehat loh. Ayo beli…beli….beli,” ujar Risma yang disambut hadirin tepuk tangan dalam kunjungan kerja di Loka Darussa’adah, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, belum lama ini.
Usai dipasarkan Mensos Risma, tak sedikit tamu dan hadirin langsung mendekati stan madu Karang Karuna Kecamatan Kuala dan bertanya-tanya khasiat yang ada di botol-botol madu murni tersebut.
“Untuk jualan madu, teman-teman Karang Taruna harus menyiapkan botol yang penuh dan bagus kemasannya dengan dua variasi, yakni ada yang besar dan kecil agar pembeli memilih sesuai kebutuhannya, ” ucap Mensos Risma.
Pada kunjungan tersebut, Mensos memberikan bantuan pemberdayaan sosial melalui Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial berupa bansos untuk Bina Usaha ProKUS kuliner keripik cimol kering, Karang Taruna Desa Lamteh Kec. Peukan Bada Kab Aceh Besar, terdiri dari kuwali 2 unit, mesin press plastik, mixer turbo 1 unit, kompor gas 1 unit, mesin potong 1 unit dengan total Rp 3.443.000.
Juga, diberikan bantuan ProKUS LKS kepada Lembaga Peduli Dhuafa Aceh yang turut berpartisipasi dalam mengembangkan Usaha Warga KAT usaha kopi dengan brand KAT 41 Gayo Arabika, Kacang KAT 43, Nilam dan Telur Asin, berupa mesin press cup 2 unit, mesin press plastik 3 unit, mesin grinder dinamo listrik 1 unit, dengan total bantuan Rp 6.050.000.
Ke 41 warga KAT berada di Dusun Pantan Sinaku yang sudah diberdayakan sejak 2017 dengan bantuan pemberdayaan KAT dari Kementerian Sosial RI yang telah diakses berupa pembangunan pemukiman sosial 41 unit rumah, bantuan jaminan hidup, peralatan kerja, peralatan rumah tangga dan bantuan bibit serta pendampingan sosial.
Sinergi pemberdayaan KAT melalui POKJA pemberdayaan berhasil mengembangkan lokasi terpencil tersebut, sehingga pada 2018 dusun tersebut sudah terakses listrik dari PLN, perekaman NIK dan KTP hingga infrastruktur akses berupa pengerasan jalan menuju lokasi.
Untuk mengentaskan keterpencilan melalui pemberdayaan SDM KAT, maka Direktorat Pemberdayaan KAT bermitra dengan LKS Lembaga Peduli Dhuafa sebagai pendamping program dan sejak 2019 terus memperoleh dukungan berupa program donasi pelanggan Indomaret melalui program Pengumpulan Uang atau Barang (PUB) Indomaret Peduli KAT, dalam bentuk pemenuhan kebutuhan dasar antara lain sarana air bersih, balai sosial atau community center, MCK Komunal, Penghijauan dan Mata Pencaharian Alternatif warga KAT untuk penghidupan berkelanjutan agar pada saatnya nanti mampu mandiri secara ekonomi.
Juga, mendukung aktivitas penghidupan berkelanjutan warga KAT dengan membuat usaha Kopi KAT 41 Gayo Arabika selaras dengan jumlah KK di lokasi tersebut sejumlah 41 kepala keluarga. Mampu menarik perhatian Menteri Sosial melalui produksi asli KAT dusun Pantan Sinaku berupa kopi KAT 41, branding dan packagingnya lebih menarik.
Mensos optimis dan mendukung pengembangan produk dengan packagingnya tidak menggunakan stiker karena mudah dilepas sehingga berpotensi klaim sebaga produk orang lain, tapi sebaiknya dengan disablon akan lebih terlihat orisinil.
Sedangkan di lokasi Pemberdayaan KAT lainnya yaitu di Dusun Bukit Selemak Kec Birem Bayeun Kabupaten Aceh timur LKS LPD juga mendampingi usaha penghidupan berkelanjutan dengan beternak bebek yang sebagian telornya dibuat produk Telor Asin dengan label KAT-43, dan telor yang sehat diretas menjadi itik, serta sebagian warga KAT menanam kacang tanah.
Tahun ini, LPD dipercayakan mendampingi program PKAT di Desa Gle putoh, Kec Panga, Kab Aceh Jaya berupa bantuan pemukiman sosial dan bansos pemberdayaan KAT lainnya. Potensi usaha penghidupan berkelanjutan berupa tanaman nilam yang dibuat minyak nilam.
Manfaat minyak nilam bagi kesehatan seperti untuk mengurut dan bisa diproses menjadi parfum. Mensos pun sangat terkesan dan membeli semua produk minyak nilam dan berpesan agar bisa diolah menjadi obat nyamuk dan juga dikembangkan menjadi produk lain.
Mengakhiri kunjungan, Mensos menyerahkan secara simbolis bantuan sosial vitamin dan masker bagi masyarakat terdampak pandemi Covid-19 melalui Karang Taruna sebanyak 29.210 paket untuk 23 Kab/Kota di Provinsi Aceh atau @1.270 paket/kab/kota.
“Dengan bantuan vitamin dan masker, Karang Taruna terus aktif dan bergerak, mengangkat potensi generasi muda untuk memunculkan rasa kesetiakawanan sosial di tengah pandemi Covid-19. Disamping itu Karang Taruna agar terus memunculkan inovasi dan kreatifitas melalui usaha-usaha mikro memberdayakan masyarakat sekitar agar berdaya secara ekonomi, ” katanya.
Turut hadir dalam acara tersebut, Kepala Dinas Sosial Prov Aceh, SKM Bid PPKS dan PSKS, SKM Bid. Komunikasi dan Media Massa, SKM Bid Pengembangan SDM dan Program Kementerian, Tenaga Teknis Menteri Bid Perlindungan dan Jaminan Sosial, Direktur PSPKKM, Direktur JSK, Ses Ditjen Rehabilitasi Sosial, Ses Ditjen PFM, Kasubdit LPPK, Kabag OHH Dayasos, Peksos Ahli Madya Koordinator Subdit Pemberdayaan Sosial Budaya, Ekonomi dan Lingkungan Direktorat PKAT.