Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengimbau kepada seluruh pemudik yang akan balik melakukan perjalanan via tol panjang senantiasa waspada terhadap human error yang dapat berakibat pada potensi laka. Untuk itu, di momen arus balik ini pihaknya mengajak para pemudik untuk memanfaatkan rest area yang tersedia di sepanjang jalan tol di Jawa Timur.
Gubernur perempuan pertama di Jatim ini menyebut ada 25 rest area di sepanjang tol Jawa Timur yang dapat dimanfaatkan pemudik untuk melepas penat dan beristirahat sejenak menghilang rasa kantuk.
“Untuk yang akan balik melalui jalur darat via tol panjang, kalau dirasa badan sudah lelah, capek atau ngantuk segera menepi untuk istirahat dulu. Manfaatkan rest area yang tersedia,” kata Gubernur Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Senin (24/4) pagi.
Diantaranya rest area di tol lintas utara Jatim atau Surabaya – Gresik ada di KM 14/A. Kemudian di tol lintas timur Jatim atau yang melalui Surabaya – Sidoarjo – Gempol – Pasuruan – Probolinggo – Leces ada di beberapa area. Yaitu di area KM 754/A, KM 753/B, KM 819/A, Rest area KM 833/A, KM 819/B, dan KM 833/B. Di tol lintas selatan atau yang melewati Surabaya – Sidoarjo – Pandaan – Lawang – Singosari – Pakis – Malang juga ada sejumlah rest area seperti di KM 66/A, KM 84/A, KM 66/B, KM 84/B.
Lalu di tol lintas barat Jatim atau yang melintasi Surabaya – Mojokerto – Jombang – Nganjuk – Madiun – Ngawi ada lebih banyak rest area. Antara lain di KM 575/A, KM 626/A, KM725/A, KM 575/B, KM 626/B, KM 726/B. Juga di rest area KM 597/A, KM 678/A, KM 695/A, KM 792/A, KM 597/B, KM 678/B, KM 695/B, KM 792/B.
“Banyak sekali alternatif rest area yang bisa digunakan, ada dua puluh lima titik di sepanjang jalan tol di Jawa Timur,” tuturnya.
Gubernur Jatim menjelaskan, faktor kesehatan dan kondisi tubuh yang prima dari masing-masing pemudik sangat berpengaruh terhadap keselamatan pemudik. Oleh sebab itu ia meminta kepada para pemudik untuk lebih mengutamakan istirahat daripada meneruskan perjalanan jika tubuh sudah mulai capek dan mengantuk.
“Keinginan untuk bertemu sanak saudara dan orang tua tentu besar tetapi keselamatan pemudik juga menjadi hal yang sangat penting, capek dan ngantuk bisa menjadi faktor utama terjadinya kecelakaan,” jelasnya.
Lebih lanjut Gubernur Khofifah menjelaskan pada momentum libur lebaran dan cuti bersama kali ini pemudik yang mengarah ke Jawa Timur telah diprediksi mengalami peningkatan. Dari semula yang diprediksi sebanyak 18,1 juta menjadi 21,2 juta orang pemudik.
“Banyaknya pemudik yang menuju Jatim juga membuat volume kendaraan juga naik, ini juga menjadi faktor yang harus diperhatikan, karena kendaraan yang melintas lebih banyak,” jelasnya.
Selain imbauan, Gubernur Khofifah juga telah meminta beberapa OPD dan pihak-pihak terkait untuk tetap siaga di masa cuti bersama lebaran Idul Fitri 1444 H. Termasuk memaksimalkan posko-posko layanan kesehatan dan kesiapsiagaan rumah sakit serta puskesmas di berbagai wilayah.
“Membahas soal laka lantas, kematian akibat laka lantas ini bisa diminimalisir dengan respon cepat dan koneksitas layanan kesehatan terdekat,”katanya.
Menurutnya hal ini penting sebagai upaya antisipasi dan memberikan quick response atau respon cepat terhadap berbagai kemungkinan terjadinya laka lantas saat arus mudik maupun arus balik lebaran tahun ini.
“Supaya ketika terjadi sesuatu koneksitasnya bisa dilakukan sesegera mungkin, ambulance cepat datang dan seterusnya,” terang Khofifah.
Kembali orang nomor satu di Jatim ini berpesan agar tidak ragu untuk beristirahat manakala telah merasa lelah atau mengantuk. Karena kondisi tubuh akan sangat mempengaruhi perjalanan mereka menuju kampung halaman untuk bersilaturahmi dengan keluarga.
“Semoga semuanya diberikan kesehatan, keselamatan dan kelancaran dalam perjalanan, hati-hati diperjalanan, semoga selamat sampai tujuan” tutupnya.