Tergerak karena Kab Kediri ditetapkan sebagai daerah KLB DDB (Kejadian Luar Biasa) Demam Berdarah maka Eva Sundari dalam acara resesnya melakukan sosialisasi 3M+ untuk memerangi jentik nyamuk. Pada hari ini (22/3/19) turun ke 3 desa di Kec Puncu yaitu Manggis, Wonorejo, dan Sidomulyo.
Di masing-masing desa, Eva Sundari mensosialisasikan tentang bagaimana Kota Surabaya sukses melembagakan perang masyarakat melawan nyamuk sehingga saat ini bisa mengimplementasikan zero fogging. “Kuncinya bahwa satu rumah satu jumantik dan diorganisasi di unit terendah di kota yaitu Dasa Wisma PKK yang melakukan pencegahan berupa pemusnahan jentik-jentik. Hal ini dilengkapi dengan pembuatan sistem hotline ke #122 jika ada warga yang diduga kena DB,” jelas Eva Sundari.
Di Kediri pada tahun 2016 pernah ada gerakan jumantik yang aktif termasuk mengadakan lomba-lomba antar desa, sebagaimana saat ini diadakan oleh Pemkot Surabaya. “Tampaknya program tidak didesain untuk berkelanjutan sehingga Kab Kediri tidak siap menghadapi siklus wabah 3 tahunan yaitu tahun ini 2019. Kita sudah punya modal kuat, tinggal melanjutkan,” lanjut Eva Sundari.
Kades Sidomulyo, Sumilah menyambut baik usulan ide Eva Sundari untuk membuat Perdes tentang Gerakan Jumantik di Desa Sidomulyo untuk menjamin keberlanjutan program. “Sebenarnya, kita sudah ada gerakan bakti sosial bersih-bersih serentak setiap Jum’at pagi. Mungkin pembentukan perdes bisa untuk membantu agar berlanjut,” sambut Kades Sumilah.
Pada kesempatan tersebut, Eva Sundari membagikan stiker 3M+1 untuk dipasang di rumah penduduk untuk pengingat bagi penghuni rumah. Selain itu dibagi juga ABATE untuk membunuh jentik-jentik nyamuk di kamar mandi para peserta sosialisasi, walau sebagian dari mereka mengusulkan pembagian ikan cupang. (*)