Beberapa waktu yang lalu, masyarakat Surabaya dikejutkan dengan runtuhnya salah satu situs penting Kota Pahlawan, Rumah Radio Bung Tomo. Rumah di Jl Mawar, Surabaya ini, dulu dikenal sebagai pusat perlawanan arek-arek Surabaya melawan Sekutu. Kekecewaan itu kemudian mendasari lahirnya Dewan Arek-Arek Soerabaia (DAAS).
Berpusat di Warung Oemah Surabaja, Jalan Plampitan 8 No 26-28, DAAS merupakan sebuah wadah yang berusaha untuk mengedukasi masyarakat, khususnya warga Surabaya untuk kembali mengingat sejarah dan seni budaya Surabaya. “Misi kami, mengembalikan marwah Surabaya sebagai Kota Pahlawan,” terang Setioadi.
Baru kemarin, lanjut pria yang akrab disapa Cak Oyot ini, DAAS baru saja mengirimkan sebuah surat terbuka ke DPRD Surabaya. Dalam surat, disampaikan tiga hal. Di antaranya dibangun kembali markas radio Bung Tomo, dibangunnya Monumen Bung Tomo dan digantinya nama Jalan Mawar dengan nama “Jalan Perjuangan 1945”.
Anggotanya sendiri berasal dari berbagai komunitas di Surabaya. Tercatat sejak dideklarasikan wadah ini diikuti sekitar 80 orang. “Kami terbuka untuk semua orang. Dengan satu syarat, harus tulus ikhlas mencintai Surabaya,” tuturnya.
naskah : fahmi azis | foto : zulfikar firdaus