Seiring dengan pengoperasian sebagian tol listrik Sumatera di penghujung 2017, PLN juga berhasil mengoperasikan jaringan transmisi listrik dari Nagan Raya – Blang Pidie, Aceh pada 25 Desember 2017 lalu.
Jaringan listrik tegangan tinggi sepanjang 104,9 kilometer sirkit ini menggunakan 326 tower untuk menghantarkan listrik tegangan tinggi 150 kilo Volt (kV) yang juga didukung oleh beroperasinya Gardu Induk Blang Pidie 30 Mega Volt Ampere.
Direktur PLN Regional Sumatera Wiluyo Kusdwiharto mengatakan bahwa transmisi Nagan Raya – Blang Pidie mengalirkan listrik dari pembangkit yang ada di Nagan Raya sekaligus mampu menggantikan mesin diesel yang selama ini beroperasi memasok listrik di wilayah Aceh.
“Transmisi yang baru beroperasi ini dapat menghemat 91,4 milyar rupiah per tahun karena kehadirannya dapat menggantikan pembangkit listrik tenaga diesel. Selain itu berpotensi menghasilkan pendapatan sebesar 9,7 milyar rupiah dari kemampuannya melistriki 10 ribu pelanggan,” jelas Wiluyo.
Dua Trafo Tegangan Tinggi Beroperasi Selain pengoperasian jaringan listrik, PLN pun dalam waktu hampir bersamaan berhasil mengoperasikan dua trafo tegangan tinggi di Sumatera.
Trafo IBT-2 Bangko, Jambi yang beroperasi pada 27 Desember 2017 lalu. Trafo ini dapat meningkatkan kehandalan sistem 150 kV di Jambi dan sebagai persiapan evakuasi daya dari PLTA Merangin dan PLTP Sungai Penuh yang rencana beroperasi pada 2024.
Berikutnya trafo IBT-2 Lubuk Linggau, Sumatera Selatan, kapasitas 250 Mega Volt Ampere (MVA) beroperasi per 23 Desember 2017 yang lalu. Trafo ini dapat membantu fleksibilitas operasi dan pemeliharaan gardu induk di sistem Sumatera bagian selatan.
“PLN berhasil memperkuat kelistrikan di Sumatera dengan beroperasinya beberapa infrastruktur ketenagalistrikan di Sumatera. Pekerjaan ini kami gempur demi mempercepat pembangunan tol listrik Sumatera dan pastinya untuk mewujudkan Sumatera Terang,” pungkas Wiluyo. (dodo w | foto : istimewa)