Karangasem, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Pandjaitan didampingi Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Gubernur Bank Indonesia melakukan kunjungan kerja ke Bali memantau persiapan Pertemuan Tahunan IMF – WorldBank (Annual Meeting IMF-WB 2018 /AM 2018). Kunjungan kerja ini meliputi rapat Panitia Nasional, peninjauan pembangunan infrastruktur, termasuk peletakan groundbreaking revitalisasi TPA Suwung, serta kunjungan ke posko pengamatan Gunung Agung, Rendang, Karangasem (22/12). Kunjungan ini juga diisi dengan konferensi pers panitia nasional pertemuan tahunan International Monetary Fund (IMF) dan World Bank (WB). Dalam rapat Panitia Nasional perhelatan akbar pertemuan tahunan IMF-WB, ditegaskan kalau Bali siap menjadi tuan rumah AM 2018.
Bali tetap aman untuk menyelenggarakan Annual Meetings International Monetary Fund – World Bank Group 2018 (AM 2018) pada 8-14 Oktober 2018. Berdasarkan informasi dari otoritas kementerian dan lembaga terkait termasuk BMKG dan Pusat Vulkanologi bahwa Status Level IV (Awas) hanya berlaku pada radius 8 – 10 km dari puncak (kepundan) Gunung Agung. Di luar area tersebut, semua aktivitas di wilayah Bali berjalan normal sehingga aman untuk aktivitas kunjungan dan wisata.
Untuk kepentingan penyelenggaraan AM 2018, Panitia Nasional terus memonitor aktivitas Gunung Agung dan selalu berkomunikasi dengan Meetings Team Secretariat (MTS) International Monetary Fund – World Bank Group.
Menuju AM 2018, Indonesia telah melakukan berbagai persiapan, termasuk pembangunan infrastruktur di Bali. Dengan pembangunan underpass ke Bandara, Tanjung Benoa Cruise Terminal dan Tempat Pembuangan Akhir Suwung, AM 2018 diharapkan akan berjalan lancar dan nyaman. Dalam jangka panjang, infrastruktur yang baik akan memberikan dampak positif bagi Bali.
Panitia Nasional (PanNas) AM 2018 memastikan seluruh persiapan penyelenggaraan AM 2018 berjalan sesuai rencana dan target yang ditetapkan bersama dengan MTS. Untuk memastikan persiapan tersebut, MTS akan berkunjung ke Bali pada 29 Januari sampai dengan 9 Februari 2018 untuk melakukan pembahasan bersama Panitia Nasional terutama terkait aspek keamanan dan mitigasi risiko atas aktivitas Gunung Agung.
Menko Luhut menegaskan dari pengalaman saat terjadi erupsi beberapa waktu yang lalu pemerintah memperhatikan bagaimana transportasi harus dapat berjalan baik bila bandara tutup. “Kita bisa alihkan lewat Banyuwangi atau Surabaya. Di Buleleng juga ada lapangan terbang kecil.” Bagi wisatawan asing, kekhawatiran tidak dapat kembali ke negaranya bila bandara ditutup bisa membuat calon wisatawan mengalihkan lokasi liburan. Mengetahui hal ini, ditambah dengan apa yang terjadi ketika bandara ditutup beberapa waktu lalu, Menko Luhut memastikan masalah ini akan diantisipasi. Masalah erupsi Gunung Agung dan dampaknya bagi pariwisata Bali dibahas dalam rapat terbatas Presiden Joko Widodo di Sanur, Bali (22/12).
Mengenai kondisi terkini Bali, Menko Luhut mengatakan, “Kalau yang kami lihat tidak ada masalah dengan Gunung Agung. Terkait tanggap darurat dan kaitannya dengan travel warning yang telah dikeluarkan beberapa negara, akan dibicarakan dengan Kementerian Sosial terkait solusi setelah status tanggap darurat dicabut. Kita juga mengundang perwakilan-perwakilan negara asing untuk menjelaskan kondisi terkini Gunung Agung.”
Menko Luhut juga menegaskan bahwa persiapan perhelatan pertemuan tahunan IMF-WB juga tidak ada masalah. “Tidak ada masalah dengan persiapan AM IMF-WB. Semua persiapan berjalan seperti biasa karena kita telah mendapat hasil simulasi komputer bahwa kalau terjadi erupsi di Gunung Agung itu hanya dalam radius 10 Kilometer dari puncak yang terdampak”.
Masih terkait dengan persiapan pertemuan tahunan IMF – WB, Menko Luhut yang juga didapuk sebagai Ketua Panitia Nasional AM 2018 menyampaikan bahwa Menteri keuangan sudah komunikasi dengan counterpart nya , mereka memberitahu tidak ada masalah. (sp/dewi p | foto : istimewa)