Tepat hari ini, 22 Desember, bangsa Indonesia memperingati Hari Ibu. Hari Ibu yang selalu diperingati setiap tahun membuktikan bahwa telah ada perhatian dan pengakuan akan pentingnya eksistensi perempuan dalam berbagai sektor kehidupan. Peringatan Hari Ibu sebagai momentum untuk mengenang dan menghargai semangat dan perjuangan kaum perempuan dari berbagai latar belakang dalam pergerakan merebut, menegakkan, dan mengisi kemerdekaan sebagai perwujudan peran serta perempuan dalam proses pembangunan bangsa.
Mengangkat tema “Perempuan Berdaya, Indonesia Jaya”, rangkaian acara Puncak Peringatan Hari Ibu (PHI) ke-89 Tahun 2017 dipusatkan di Lapangan Waisai Torang Cinta (WTC), Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat. Acara yang dihadiri oleh Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara diisi dengan berbagai kegiatan yang langsung menyentuh masyarakat. Masyarakat yang hadir dari berbagai wilayah Indonesia disuguhi oleh berbagai kuliner, komoditi jualan pasar, hasil industri rumahan, hingga atraksi seni dan budaya yang ditampilkan oleh mama-mama Papua.
“Hari ini kita memperingati Hari Ibu, artinya kita juga memperingati hari mama-mama Papua karena mereka adalah Indonesia,” ujar Presiden Joko Widodo mengawali sambutannya di hadapan mama-mama Papua. Presiden kemudian memanggil beberapa orang mama Papua untuk berdialog terkait barang-barang jualan mereka di pasar.
Lebih jauh Presiden mengatakan perempuan di Indonesia benar-benar sudah diberikan ruang dalam pembangunan bangsa Indonesia. Betapa tidak, Indonesia kini memiliki 9 menteri perempuan dalam Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo. “Bahkan di negara Amerika Serikat pun belum pernah ada presiden perempuan. Indonesia sudah pernah memiliki presiden perempuan, yakni Ibu Megawati Soekarnoputri.
Keberhasilan kita dalam bidang pembangunan manusia karena kontribusi Menko Ibu Puan Maharani, keberhasilan dalam bidang diplomasi internasional oleh Ibu Retno Marsudi, keberhasilan pengelolaan keuangan nasional oleh Ibu Sri Mulyani Indrawati, keberhasilan melindungi alam laut oleh Ibu Susi Pujiastuti, keberhasilan menekan atau mengurangi kebakaran hutan di Indonesia oleh Ibu Siti Nurbaya, keberhasilan mengembangkan Badan Usaha Milik Negara oleh Ibu Rini Soemarno, keberhasilan meningkatkan kesehatan masyarakat oleh Ibu Nila Moeloek, keberhasilan meningkatkan penyaluran bantuan-bantuan sosial oleh Ibu Khofifah Indra Parawansa, dan keberhasilan meningkatkan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak oleh seorang menteri yang berasal dari Papua, yakni Ibu Yohana Yembise atau akrab disapa Mama Yo. Presiden pun memanggil 5 menteri perempuan yang hadir dalam acara puncak PHI ke-89, yakni Puan Maharani, Retno Marsudi, Nila Moeloek, Yohana Yembise, dan Siti Nurbaya untuk maju ke depan membacakan puisi berjudul “Pesan Ibu Bangsa.”
Sementara itu, Menteri PPPA, Yohana Yembise menyatakan kegembiraannya karena puncak PHI ke-89 bisa diselenggarakan di Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat. “Puji syukur hari ini kita semua termasuk mama-mama Papua dapat memperingati Hari Ibu bersama Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara. Ini bukti nyata bahwa negara hadir di wilayah 3 T, yakni tertinggal, terluar, dan terpencil. Saya berharap Hari Ibu menjadi momentum untuk meningkatkan potensi perempuan Indonesia, mendorong kesetaraan gender, serta memberi kesempatan yang sama kepada laki-laki dan perempuan untuk bekerja sama membangun bangsa dan negara. Selamat Hari Ibu untuk kita semua!” ujar Menteri Yohana disambut tepuk tangan hadirin.
Menutup rangkaian kegiatan acara puncak PHI ke-89 Tahun 2017, Presiden Joko Widodo didampingi para menteri perempuan meninjau lokasi festival kuliner dan kerajinan tangan mama-mama Papua.(sp/dewi w | foto : istimewa)