Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Alam (SDA) dan Jasa, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman melakukan pertemuan dengan para pengusaha/pebisnis dari Marrakech, Maroko, sehubungan dengan inisiasi kerja sama antara Indonesia – Maroko di bidang investasi dengan para pengusaha Maroko.
“Kemarin (Jumat) kita mengadakan pertemuan dengan para pebisnis Marrakech. Saya sampaikan bahwa Indonesia saat ini sangat tepat untuk dijadikan sebagai tempat berinvestasi bagi pengusaha Maroko di segala bidang. Terlebih saat ini predikat investment grade yang telah diraih Indonesia telah memposisikan Indonesia sebagai negara yang aman dan layak untuk berinvestasi. Indonesia akan siap menampung investasi dari Maroko,” kata Deputi Bidang Koordinasi SDA dan Jasa, Kemenko Maritim, Agung Kuswandono usai melihat pameran produk dan pagelaran seni, yang dikemas dalam acara “Explore Indonesia”, di Marrakech, Maroko, Jumat (10-11-2017).
Kegiatan Explore Indonesia adalah kegiatan promosi terpadu yang diselenggarakan atas kerja sama KBRI Rabat dengan Wali (red:Gubernur Marrakech), Maroko untuk produk-produk di bidang ekonomi, perdagangan, pariwisata, kelautan dan perikanan, seni dan budaya, serta investasi yang berlangsung pada tanggal 10 – 12 November 2017 di Menara Mall, Kota Marrakech.
Kegiatan ini diselenggarakan untuk meningkatkan hubungan bilateral kedua negara. Deputi Bidang Koordinasi SDA dan Jasa, Agung Kuswandono selaku perwakilan dari Kementerian Koordinator bidang Kemaritiman RI diundang sebagai narasumber pada pertemuan-pertemuan yang diselenggarakan, baik di Marrakech maupun di Rabat, khususnya dengan peran koordinatif Kementerian Maritim di sektor Pariwisata, Perhubungan, Kelautan dan Perikanan, serta Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Dalam kesempatan itu, Deputi Agung mengaku banyak membicarakan soal berbagai macam destinasi unggulan pariwisata Indonesia, termasuk kultur Indonesia yang relatif sama dengan Maroko, bahwa Indonesia memiliki penduduk mayoritas muslim. Deputi Agung meyakini, jika wisatawan Maroko akan senang berada di Indonesia.
“Saya yakin, jika mereka datang ke Indonesia mereka akan merasa seperti di rumah sendiri,” tuturnya. Untuk kegiatan Explore Indonesia tersebut, Indonesia dalam hal ini pemerintah bersama – sama dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Rabat dan juga perwakilan dari Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat menyuguhkan berbagai macam produk-produk Indonesia yang mengetengahkan pameran foto pembangunan dan obyek wisata di Indonesia, pameran barang/produk ekspor dan kuliner, serta menampilkan seni dan budaya Indonesia.
Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk memperkenalkan dan mendorong pemahaman pemerintah dan masyarakat Maroko mengenai Indonesia. Pemerintah berharap agar Maroko bisa dijadikan sebagai pasar bagi barang atau produk ekspor unggulan Indonesia yang selama ini nilai perdagangannya berada pada kisaran US$ 160 juta tahun 2016. Untuk itu pemerintah berkeinginan menjadikan Maroko sebagai salah satu pasar non-tradisional bagi Indonesia.
Kerja sama dengan Maroko dipandang penting, karena selain memiliki keunggulan kompetitif yang sama, Maroko sangat dekat dengan Pasar Eropa dan Afrika. Deputi Agung menilai, jika Indonesia bisa menjalin kerja sama tersebut, secara otomatis pasar Eropa dan Afrika turut terbuka untuk Indonesia.
“Nah, kalau kita bisa bekerja sama dengan Maroko, secara tidak langsung pasar Eropa dan pasar Afrika akan terbuka. Jadi itulah pentingnya kerja sama dengan Maroko,” tambahnya.
Deputi Agung juga menyampaikan rencana kunjungan Raja Maroko ke Indonesia pada awal Desember 2017 mendatang. Terhadap rencana kunjungan tersebut, pihaknya ingin terlibat untuk memfasilitasi pertemuan bisnis antara pengusaha Indonesia dan pengusaha Maroko.
“Dalam pertemuan itu akan terjadi kerja sama yang baik antara kedua negara, karena Indonesia dan Maroko mempunyai keunggulan kompetitif yang luar biasa,”lanjutnya.
“Nanti Indonesia bisa mengimpor keperluan yang belum ada di Indonesia, begitupun sebaliknya,” tutupnya. (sp/dodo is | foto : istimewa)