Sebanyak delapan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di luar Jawa terpilih sebagai pemenang dengan projek inovasi terbaik IM3 Ooredoo Goes to Campus. Delapan pemenang itu kemudian diberi kesempatan untuk bertemu, berdiskusi dan mempresentasikan projek mereka di hadapan CEO Indosat Ooredoo, Alexander Rusli, Jumat (8/9) lalu.
”Merupakan sebuah kebanggaan bagi Indosat Ooredoo untuk dapat memfasilitasi, sekaligus menampung gagasan dan pemikiran-pemikiran inovatif anak-anak muda dari berbagai wilayah di Luar Jawa ini,” kata Alexander Rusli usai menerima kehadiran para mahasiswa ini.
Mereka, lanjutnya, merupakan bagian dari generasi milenial yang mendekati berbagai tantangan digital di wilayahnya masing-masing melalui kacamata global dengan tetap memajukan pendekatan dan kearifan lokal, sesuatu yang sangat khas Indonesia dan juga bisa diaplikasikan.
Program IM3 Ooredoo Goes to Campus sendiri merupakan program unggulan yang dilatarbelakangi dengan kepedulian perusahaan atas kesenjangan pemahaman dan pengalaman digital yang masih terjadi, khususnya di kalangan generasi muda di Pulau Jawa dengan di Luar Jawa.
Mengusung semangat sebagai jembatan untuk literasi digital ini, Indosat Ooredoo menggelar program IM3 Ooredoo Goes to Campus di luar Jawa di seluruh wilayah Indonesia. ”Kami berharap agar generasi milenial di luar Jawa menjadi lebih melek digital untuk selanjutnya dapat memanfaatkan tren digital ini bagi sesuatu yang lebih produktif,” tambah Alexander Rusli.
Program ini dimulai dengan menggelar seminar literasi digital di berbagai kampus dari Nanggroe Aceh Darussalam hingga ke Papua. Di kampus-kampus ini, Indosat Ooredoo mengundang para mahasiswa dan mahasiswi untuk mengembangkan dan menuangkan ide-ide inovatif terkait digital ke dalam proposal yang kemudian akan dinilai oleh Indosat Ooredoo.
Peserta terpilih akan mendapat kesempatan untuk bekerja selama tiga bulan di Indosat Ooredoo dibawah bimbingan para manajer yang bertindak sebagai mentor dan teman diskusi. Dengan mengusung tagar #KerjaSeru, program ini menawarkan pengalaman kerja nyata sehari-hari bersama para profesional industri telko. ”Sehingga para peserta dapat meningkatkan kemampuan berkolaborasi dan berfikir kritis dalam sebuah lingkungan kerja yang kreatif dan dinamis,” ungkap Alexander Rusli.
Sebelumnya pada bulan April 2017, tim IM3 Ooredoo Goes to Campus menyambangi 14 kota dan mendapatkan 2500 pelamar. Selama proses seleksi, tim Talent Acquisition berkolaborasi dengan Tim Marketing untuk menentukan 53 peserta yang lolos seleksi dan mewakili kota-kota di luar Pulau Jawa seperti Batam, Medan, Padang, Lampung, Bengkulu, Jambi, Palembang, Bangka Belitung, Samarinda, Pontianak, Manado, Makassar dan Jayapura. Seluruh peserta melaksanakan kerja praktik selama bulan Juni hingga Agustus 2017 di kota asal mereka.
IM3 Ooredoo Goes to Campus
Di akhir periode program, 8 (delapan) peserta terbaik memiliki kesempatan pertama untuk mendapatkan badge digital yang diverifikasi oleh Tim Talent Management Indosat Ooredoo. Keunggulan dari badge digital ini adalah para peserta dapat menjadi bagian dari sistem komunitas talenta untuk bersama-sama dengan Indosat Ooredoo membangun bangsa Indonesia yang digital.
Selain badge digital, keunggulan lain yang didapatkan oleh peserta pada program ini adalah mereka mendapatkan kesempatan mempelajari hal-hal baru di dunia digital dan melanjutkan tantangan untuk bisa menyuarakan ide-ide inovatifnya di depan CEO, CHRO dan CMO Indosat Ooredoo secara langsung. Keseruan tidak berakhir disini karena setiap peserta terbaik dapat merasakan langsung suasana kerja yang kreatif dan dinamis di salah satu perusahaan digital telko terbaik di Indonesia.
”Benar-benar seru dan menyenangkan, kami bisa menambah wawasan dan jadi lebih open minded untuk menghadapi dunia kerja yang sebenarnya,” ujar Afifah Putri Amanda, salah satu peserta terbaik dari Universitas Muhammadiyah Palembang. Yudi Hamdani dari Universitas Sumatera Utara juga mengungkapkan pengalamannya selama mengikuti program ini hingga tiba di Jakarta hari ini. ”Sangat luar biasa, mendapat banyak masukan baik dari sisi keilmuan, juga informasi terbarukan perihal dunia digital, mendapat relasi lebih luas, juga berbagai macam pengetahuan praktis lain yang tidak kami peroleh di bangku kuliah, serta memotivasi kami untuk senantiasa berusaha menjadi lebih baik lagi setiap harinya.” (sp)