Semangat untuk terus aktif berkarya dan berpameran mendorong Komunitas Serbuk Kayu untuk tidak berhenti mengeksplorasi imajinasi dalam menghasilkan karya-karya yang khas serta unik. Buah kreatifitas tersebut dipamerkan dalam gelaran karya bertajuk “Diversity Order” yang akan dihelat di galeri House of Sampoerna tanggal 8-30 September 2017.
Diversity Order diangkat sebagai tema karena Serbuk Kayu menyadari adanya begitu banyak keberagaman dalam menerjemahkan ide berkesenian. Dalam pameran ini Serbuk Kayu ingin menghantarkan ‘pengetahuan’ lewat karya masing masing seniman dalam bentuk siap saji dan bisa cepat dikonsumsi oleh para penikmat seni yang terinspirasi dari pola kerja delivery order. ‘Pengetahuan’ yang direpresentasikan dengan menggunakan meja belajar dan direspon beragam oleh peserta pameran ini sebagai penegas bahwa Komunitas Serbuk Kayu percaya bahwa karya seni merupakan manifestasi ide yang harus disampaikan bukan hanya dari sisi estetiknya saja.
Dalam Pameran kali ini Serbuk Kayu melibatkan 14 seniman: Arif Mulyadi, Arsya Dean, Dyan Condro, Ebby Dwijaya, Fathurrohman, Hanifi S. Mahtione, Indra Prayogi “Impoe”, Kharisma Adi, Krisna Esa, Mbonartlove, M. One Abdillah, Sonny Himantoko, Yogie Wahyuliarso, Zalfa Robby akan menampilkan karya kelompok bernama Meja Belajar. Sebanyak 20 karya 2 dan 3 dimensi diciptakan dengan teknik yang unik untuk merespon tema meja belajar dalam ragam rupa visual yang apik dan menarik.
“Dalam mengkontruksi karyanya masing-masing seniman pasti memiliki intrepretasi, menggunakan metode dan pola distribusi yang berbeda. Hal ini merupakan sebuah gambaran dari keberagaman yang akan kita bahas dalam kegiatan pameran yang akan dilakukan oleh Serbuk Kayu,” ujar Dwiki Nugroho Mukti selaku penulis saat memberikan ulasannya. (sp/foto : istimewa)