Tak kurang dari 200 seniman unjuk peran dalam drama kolosal Resolusi Jihad di Tugu Pahlawan, Kamis (22/10) malam. Drama kolosal ini sekaligus menandai resolusi yang dilontarkan KH Hasyim Asyari, 70 tahun silam. Saat itu KH Hasyim mengatakan, hukum orang Islam yang melawan penjajah adalah wajib ain. Dan orang yang meninggal dalam peperangan adalah mati sahid. Sejarah mencatat, pernyataan ini kemudian menjadi penyemangat arek Surabaya menghadang tentara sekutu. Hingga terjadilah pertempuran Surabaya 1945 yang tak hanya diakui masyarakat Indonesia, tapi juga dunia.
Drama kolosal ini disutradarai Heri Lentho, koreografer dan teater dancer dari Surabaya. Lalu sebagai supervisi naskah Riadi Ngasiran, dan penata musik Joko Susilo. Resolusi Jihad didukung oleh gabungan teater Surabaya, gabungan tari Surabaya, Jatiswara Surabaya, Drum Corps Jawahirul Hikmah Tulungagung, Laskar Putri Pritta Kartika, Komunitas Surabaya Juang, dan Komunitas Rooderbrug.
naskah dan foto : mamuk ismuntoro
foto selengkapnya klik indonesiaimages.net