Sejak pukul tujuh pagi, ribuan warga Surabaya sudah memadati rute Parade Budaya dan Bunga Surabaya, Minggu (22/5/2016). Meski terlambat sekitar satu jam dari yang dijadwalkan, mereka tetap sabar menanti di sepanjang jalan Tugu Pahlawan, Kramat Gantung, Jalan Gubernur Suryo, Jalan Pemuda dan finish di Balai Kota.
Terhitung sekitar 72 penampil yang mendaftarkan menjadi peserta dalam rangkaian Hari Jadi Kota Surabya (HJKS) ke-732 ini. Terdiri dari mobil-mobil hias, atraksi budaya, drum band dan komunitas. Pendataraan penampil sendiri terakhir dibuka hingga 15 April 2016.
Para penampil sendiri datang dari pemerintahan maupun swasta, tidak ketinggalan juga dari luar kota turut meramaikan. Tidak jarang setiap dari mereka juga membawakan tema khusus pada penampilannya ataupun yang terlihat dari mobil hiasnya. Di antaranya, Dinas Kebersihan dan Pertamanan Surabaya, dengan mobil hias yang bagian depan menyerupai ekor merak dan terdapat replika hiu dan buaya.
Tak mau kalah, Pemerintah Kota Kediri dengan mengangkat tema Ande-Ande Lumut yang terlihat dari mobil hiasnya. Salah satu yang juga menarik perhatian, yakni turut sertanya penampil dari International Community. Para anggota komunitas yang berasal dari luar negeri seperti Korea Selatan dan Jepang, menaiki mobil hiasnya. Mereak melambaikan tangannya ke warga Surabaya.
Juga terdapat salah satu Komunitas Sepeda Onthel Bambu Runcing (Kasobris). Irwa Wahyudiono, salah satu anggotanya menyebutkan, komunitasnya hampir tiap tahun mengikuti agenda ini. Bersama dengan 11 anggota yang lainnya, mereka juga membawakan modifikasi sepeda onthel mereka. Menurutnya, acara Parade Budaya dan Bunga ini sudah sepatutnya untuk diadakan tiap tahunnya. ” Agar masyarakat juga sadar dan tetap mejaga kelesetarian budaya yang ada,” tuturnya.
naskah : fahmi azis | foto : zulfikar firdaus
FOTO LAINNYA KLIK : GALLERY