Untuk yang ke-12 kalinya, Institut Francais Indonesia (IFI) kembali menggelar Printemps Francais. Ini merupakan festival seni yang rutin diadakan tiap tahunnya. Menyajikan berbagai pertunjukan seni dan budayayang beragam, musik klasik dan kontemporer, wayang, tari sastra hingga arsitektur.
Perhelatan ini diadakan di 10 kota Indonesia, termasuk di Surabaya yang dimulai sejak 3 Mei hingga 2 Juni 2016 dengan ketujuh rangkaian acaranya.
Adapun untuk agenda ke-4, bertempat di Galeri Museum Surabaya (Siola) pada Selasa (17/5) lalu hingga Jumat (27/5). Menampilkan pameran fotografi karya Francoise Huguier. Salah seorang fotografer mode asal Prancis, yang telah mengelilingi dunia bertahun-tahun, seperti di Siberia, Afrika dan Asia Tenggara. Suatu ketika pada tahun 2015, Francoise tengah mendapat undangan untuk residensi seni di Indonesia, tepatnya di Bandung.
Saat itu, ia melihat seorang perempuan muda berjilbab, lalu ada seorang anak kecil berpakaian layaknya seorang putri dalam serial anak-anak, dan juga terdapat anggota komunitas anggota komunitas musik metal di Bandung. Menurutnya, ini adalah suatu potrait yang kontras tentang Indonesia. Hingga terinspirasinya membuat sebuah karya foto pameran dengan tajuk “Les Elegant” yang berarti “Orang-Orang Elegan”. Menggambarkan paradox serta satir dari masyarakat kelas menengah di Bandung.
Terdapat salah satu karyanya menampilkan perempuan muslim berhijab berlatarbelakang dengan nuansa kitsch yang mewakili peradaban abad pertengahan di Eropa. Huguier ingin menghubungkan budaya model hijab dalam konteks adi busana (houtre coutre) khas Prancis kala itu.
Adapun dalam penggambaran anak-anak perempuan Indonesia terpengaruh oleh tontonan televisi seperti Barbie, Princess dan Frozen. Tak hanya itu, banyak dari mereka berusah berpenampilan dengan gaun layaknya tokoh-tokoh idaman mereka dalam tontonan itu dan membayangkan diri menjadi seorang putri.
Selanjutnya, seri komunitas metal Bandung. Hugler pula menampilkan bagaimana orang yang tergabung dalam grup band metal lengkap dengan tampilan, pose dan aksesoris khas mereka. Ditambah juga dengan hal-hal yang berkaitan dengan keseharian mereka, seperti saat di rumah.
naskah : fahmi azis | foto : zulfikar firdaus