PT Pelindo dan Lembaga Amil Zakat dan Wakaf Nasional Yayasan Dana Sosial al Falah (YDSF) melakukan panen raya Porang di Desa Sumberbendo, Kecamatan Saradan, Madiun, Kamis (14/9/2023).
Program kerja sama yang dimulai pada tahun 2021 melibatkan Perhutani dan Komunitas Petani Porang Tani Makmur Desa Sumberbendo itu memanen sekitar 32 ribu pohon Porang di lahan 2,5 hektar. Dengan asumsi perpohon seberat 2 kilogram, maka jumlah total Porang yang dipanen mencapai 50 hingga 60 ton.
Wakil Bupati Madiun Hari Wuryanto yang turut hadir dalam panen raya itu mengatakan berterima kasih atas kolaborasi dan perhatian kepada para petani Porang di Sumberbendo.
“Mewakili Pemerintah Kabupaten Madiun saya mengucapkan terima kasih atas partisipasi YDSF dan PT Pelindo dalam memberdayakan warga kami. Insya Allah bantuan ini sangat bermanfaat,” katanya.
Hari Wuryanto menjelaskan, budidaya Porang sebenarnya sudah menjadi perhatian pemerintah daerah dan pusat. Hal itu dibuktikan dengan dibangunnya pabrik pengolahan Porang di Kuwu dan Bantengan. Harapannya, dengan dibangunnya pabrik itu bisa menjaga atau menaikkan harga Porang. Porang, selain sebagai bahan obat-obatan juga dijadikan beras untuk diet, menurunkan kolesterol hingga mengurangi gula darah.
Selain itu, lanjutnya, harga Porang saat ini memang belum membaik seperti harga pada tiga tahun lalu yang berada di kisaran Rp10 ribu hingga Rp15ribu. Namun, tren harga sudah mulai naik kembali.
Menurut dia, turunnya harga terjadi lantaran ada beberapa kejadian, pengekspor porang mencampur dengan iles-iles. Hal itulah, yg menurutnya menjadikan importir di beberapa negara, seperti Jepang dan China mengurangi pasokan Porang karena kualitasnya menjadi tidak baik.
“Semoga ini menjadi pelajaran buat kita untuk selalu menjaga kualitas Porang yang dihasilkan. Tapi saya gembira, banyak daerah penghasil Porang di Madiun, seperti Saradan, Gemarang, Kare, dan Dagangan petaninya luar biasa,” ujarnya.
CSR Regional 3 PT Pelindo Ervan Aspriandi menuturkan turut senang program kerja sama itu menghasilkan manfaat sekaligus bisa menaikkan kesejahteraan petani Porang.
“Kami dengan senang hati bisa berkolaborasi dalam program ini. Insya Allah ke depan kerja sama lain bisa kita lakukan lebih baik lagi,” katanya.
Sementara itu, Direktur Pelaksana YDSF Jauhari Sani mengatakan tingginya permintaan Porang membuat YDSF memilih Desa Sumberbendo yang punya potensi besar penghasil Porang untuk dijadikan wilayah pendampingan dan pemberdayaaan. Hasil panen raya Porang ini dibeli dengan harga Rp4.300 perkilogram.
“Catatan terpenting dari program ini adalah adanya kekompakan para petani untuk meningkatkan kesejahteraan. Insya Allah program ini akan menjadi penyemangat sekaligus menjadikan kebaikan untuk kita semua,” kata Jauhari Sani.