Prof. Dr. Mohammad Nuh, DEA, Ketua Badan Wakaf Indonesia (BWI), secara resmi meresmikan penggunaan Masjid Asy Syamsu Al Abadiyah di Rest Area 725 A Tol Surabaya-Mojokerto. Masjid ini dibangun dengan dukungan donatur dari Yayasan Dana Sosial al Falah (YDSF) dan diharapkan menjadi tempat ibadah dan istirahat bagi para pengendara yang melintas di tol tersebut.
Masjid berlantai satu ini memiliki kapasitas untuk menampung 500 jamaah. Dengan desain minimalis yang elegan, masjid ini juga dilengkapi dengan ruang singgah serta 23 kamar mandi dan toilet yang nyaman. Dengan diresmikannya masjid ini, para pengendara yang singgah di Rest Area 725 A dapat melaksanakan ibadah shalat serta beristirahat dengan tenang.
Prof. Dr. Mohammad Nuh menjelaskan bahwa peran masjid ini tidak hanya terbatas pada memberikan layanan kepada para pengguna jalan tol, tetapi juga memiliki makna yang lebih dalam sebagai sumber inspirasi bagi banyak orang.
“Masjid ini adalah contoh nyata kebaikan yang harus dijadikan inspirasi oleh semua. Kebaikan yang ditunjukkan dapat merambat dan mengilhami kebaikan lainnya,” ungkap Prof. Dr. Mohammad Nuh, yang juga menjabat sebagai Ketua Pembina YDSF.
Hendro Prasetyo, salah satu donatur dari YDSF yang berkontribusi dalam pembangunan masjid, berharap bahwa nama masjid “Asy Syamsu Al Abadiyah” yang berarti “Matahari Abadi” dapat mencerminkan manfaat abadi yang dimiliki oleh masjid ini, baik untuk masyarakat sekitar maupun para pengguna jalan tol.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah bekerja sama. Semoga kebaikan yang dilakukan dalam pembangunan masjid ini akan menjadi abadi dan manfaatnya terus mengalir bagi kita semua,” ujar Hendro Prasetyo.
Ir. Syakib Abdullah, Ketua Pengurus YDSF, menjelaskan bahwa pembangunan masjid ini dimulai pada akhir Desember tahun lalu dan telah selesai sepekan sebelum perayaan Lebaran. Ia juga merencanakan untuk membangun masjid di rest area lain di masa mendatang.
Bimo Esmunantiyo, yang mewakili PT. Jasa Marga Related Business, menyatakan bahwa dukungan masjid dari YDSF telah melengkapi fasilitas tempat ibadah di rest area yang dikelola olehnya. Masjid ini dioperasikan selama 24 jam untuk melayani para pengguna jalan.
“Kami melayani sekitar 3.000 kendaraan setiap hari di Rest Area 725 A. Dengan asumsi rata-rata empat pengguna jalan dalam satu kendaraan, hampir 12 ribu pengguna memanfaatkan fasilitas ini. Jika sekitar 50 persen dari mereka memanfaatkan masjid, maka lebih dari 5.000 orang setiap hari akan menggunakan Masjid Asy Syamsu Al-Abadiyah,” tambah Bimo Esmunantiyo.