UNICEF memperkirakan, selama pandemi Covid-19 jumlah kasus stunting akibat wasting atau kekurangan gizi akan meningkat. Dalam laporannya UNICEF mengingatkan, wasting sering terjadi dalam kondisi darurat, termasuk di masa pandemi.
Demi memangkas potensi ini, sejumlah kelompok masyarakat terus menggencarkan kegiatan sosial. Mulai dari penguatan lumbung pangan mandiri, hingga yang fokus pada kesehatan balita. Upaya terakhir seperti yang dilakukan Komunitas Cokro Bergerak bersama Ikatan Alumni Sekolah Tinggi IlmuKomunikasi – Almamater Wartawan Surabaya (IKA Stikosa-AWS) beberapa waktu lalu.
Keduanya bersinergimenggelar kegiatan sosial donasi susu bayi. Dari kegiatan ini terkumpul 20 kilogram susu formula yang disumbang oleh para donatur.
Proses pengumpulan dimulai sejak awal Juni dan berakhir 2 Juli 2020, kemarin.
Penyaluran pun dilakukan secara bertahap oleh panitia pada warga yang memiliki anak bayi atau balita yang memang sangat membutuhkan susu formula.
“Susu yang telah terkumpul sebanyak 20 kg dari pelbagai merek dan ukuran. Kami bagikan kepada 11 keluarga balita yang membutuhkan. Setiap keluarga mendapatkan dua pak susu berukuran 400 gram sesuai usia balita,” kata Koordinator Komunitas Cokro Bergerak, Indra Surya Purnama, Jumat (3/7/2020).
Selain donasi berupa susu formula untuk bayi, terdapat pula donasi berupa uang tunai sejumlah Rp 319.000. Donasi uang itu juga dibagikan atau diserahkan pada warga yang membutuhkan.
“Terima kasih untuk para donatur yang telah berdonasi dan semua relawan yang telah membantu. Semoga hal yang kita usahakan bersama menjadi hal baik yang tumbuh,” ujarnya.
Ketua Divisi Sosial dan Pengabdian Masyarakat IKA Stikosa AWS, Fajar Ramadhani menuturkan, selama pandemi Covid-19 banyak masyarakat yang tedampak. Selain faktor kesehatan, juga dampak faktor ekonomi dialami masyarakat, khususnya kalahan menengah ke bawah.
“Sebelumnya, kami bersama dengan GUSDURian Peduli sudah melakukan penyaluran bantuan paket sembako untuk warga terdampak Covid-19. Kali ini menyalurkan donasi susu bayi,” jelasnya.
Menurutnya, donasi susu bayi ini menjadi sangat penting, karena di tengah pandemi ancaman terbesar ke depan yakni masalah kesehatan untuk anak-anak. “Jika asupan gizi dari susu tidak terpenuhi, maka dampak pandemi untuk jangka panjangnya adalah ancaman gizi buruk, bahkan stunting,” ungkapnya.
Untuk itu, ia juga mengajak masyarakat yang mampu untuk bisa berbagi susu untuk anak-anak di lingkungan terdekat dari rumah.
“Donasi yang kami lakukan ini hanya sebagai stimulus saja. Jumlahnya memang tidak terlalu besar. Namun kami berharap ini bisa menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk bisa lebih peka dan peduli terhadap masa depan dan kesehatan anak-anak sebagai generasi penerus bangsa,” pungkasnya.
foto : dok cokro.bergerak