Warga Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, tentu sudah tidak asing dengan budaya khas Wayang Thengul.
Kesenian wayang ini sekilas mirip dengan wayang golek. Bedanya, jika Wayang Golek mengangkat cerita Wayang Purwa seperti Mahabarata dan juga Ramayana, Wayang Thengul banyak mengangkat cerita rakyat. Seperti cerita Wayang Gedhog yaitu cerita kerajaan majapahit, cerita panji serta cerita para wali.
Sebuah catatan menyebut, Wayang Golek Bojonegoro juga beberapa kali bercerita tentang Serat Damarwulan, cerita menak, kisah Umar Maya, Amir Hamzah, hingga kisah Betoro Kolo.
Selain berfungsi sebagai hiburan rakyat, Watang Thengul juga kerap digunakan sebagai medium ruwatan.
Wayang Thengul biasanya menggunakan perangkat boneka kayu bulat dan tebal. Bagian bawah dan kaki dibalut dengan kain, yang difungsikan untuk menyembunyikan tangan sang dalang.
Kini, wayang ini masuk di fase baru. Jika sebelumnya tampil dengan boneka, kini disajikan lewat gerak tari yang unik. Lihat saja aksi penarinya dalam Thengul International Folklore Festival (TIFF) 2019 pada Juli lalu, yang juga dihadiri delegasi kesenian asing dari Polandia, Bulgaria, Meksiko, dan Thailand.
Kesenian ini juga pernah disuguhkan dalam gelaran budaya di Bojonegoro yang diadakan untuk Pemecahan Rekor Muri 2019 Thengul Bojonegoro, dan di Istana saat peringatan HUT RI. (foto : nety puspitasari)