Usai menimba ilmu di lintasan sirkuit Gerry-Mang, Subang, 15 siswa pebalap Astra Honda Racing School (AHRS) 2019 berangkat ke Tasikmalaya, Jawa Barat. Di tempat ini mereka diajak mengikuti pembinaan balap lanjutan.
Di kelas sebelumnya, di Sirkuit Gerry-Mang, Subang, siswa AHRS diajak belajar memacu motor balap Honda NSF100 dan mempelajari dasar teknik balap seperti cara memilih racing line, teknik menikung, teknik mengerem dan materi dasar balap lainnya.
Di tempat ini mereka diajak mengenal teknis yang diberikan difokuskan pada pengetahuan dasar untuk mempelajari karakter sirkuit yang baru ditemui dan cara penyesuaian berkendara untuk mendapatkan catatan waktu yang lebih baik.
Di luar materi teknis, siswa AHRS juga mendapatkan pembelajaran berharga terkait materi non-teknis yang akan melatih mental para pebalap belia ini. Sebelumnya, para peserta didik telah diajarkan mengenai bagaimana cara berkomunikasi dan berbicara di hadapan publik.
Di sesi kedua ini, pebalap dilatih mental kedisiplinan yang harus dimiliki seorang pebalap profesional. Mereka juga diajarkan untuk memiliki rasa tanggung jawab terhadap motor yang mereka gunakan. “Saya sangat senang dapat mengikuti Astra Honda Racing School ini,” ungkap Veda Ega Pratama, siswa didik AHRS asal Wonosari, Yogyakarta.
Selain meningkatkan pengalaman balap, lanjutnya, ia juga memperoleh ilmu yang tidak ditemukan di tempat lain.
“Terima kasih atas kesempatan yang telah diberikan kepada saya. Saya akan manfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin untuk raih cita-cita saya di dunia balap,” kata Veda.
Bersama kawan-kawannya di AHRS, Veda mendapat pengawasan langsung dari mantan pebalap yang sudah lama berkiprah dan berprestasi di dunia balap, yakni Wawan Hermawan, Sudarmono dan juga Hokky Krisdianto yang tahun ini dipercaya sebagai instruktur.
“Kami berharap para peserta didik kami dapat mengembangkan diri mereka di AHRS hingga titik potensi maksimal yang mereka miliki.” ujar Wawan Hermawan.
Secara umum, kata Wawan, para peserta didik sudah memiliki kompetensi teknis dalam memacu motor balap di lintasan, tetapi di AHRS kami melatih lebih dari itu. Mental yang kuat juga diperlukan oleh seorang pebalap, juga kedisiplinan, tanggung jawab juga perilaku yang baik.
Melatih Bibit Baru
Deputy GM Marketing Planning and Analysis Division AHM Andy Wijaya mengatakan selain sirkuit dan motor yang digunakan dalam kelas AHRS, materi yang diajarkan juga menjadi fokus utama AHM untuk melatih bibit-bibit pebalap muda yang nantinya diharapkan dapat mengharumkan nama bangsa di dunia balap nasional dan internasional.
“AHM konsisten berkontribusi di dunia balap melalui pembinaan berjenjang menyeluruh baik pada level regional, nasional maupun ajang kelas dunia. Materi-materi teknis dan non-teknis yang diajarkan oleh para pelatih handal AHRS memastikan bibit-bibit potensi balap peserta didik dapat berkembang dengan baik, didukung dengan mental juara, hingga nantinya terjun di dunia balap sebenarnya untuk mengharumkan nama bangsa,” ujar Andy Wijaya.
AHRS sendiri dibuka kali pertama pada 2010 silam. Sejauh ini AHRS terus digelar, sehingga berhasil melahirkan pebalap-pebalap andal langganan juara, seperti Andi ‘Gilang’ Farid Izdihar yang saat ini berlaga di ARRC Super Sports 600 dan CEV Moto2 European Championship, serta Gerry Salim sang juara umum ARRC 2017 kelas AP250 yang saat ini berlaga di ajang CEV yang sama dengan Gilang.
AHRS juga mencetak pebalap berprestasi lainnya seperti Irfan Ardiansyah, Awhin Sanjaya, dan Lucky Hendriansya yang saat ini berlaga di ARRC kelas Asia Production 250 dan bergantian meraih podium.
Alumnus berbakat lainnya adalah Mario Suryo Aji yang saat ini mengikuti semusim balap penuh di ajang CEV Moto3 Junior World Championship.
Tahun ini sepeda motor yang digunakan juga baru, yakni Honda NSF100 sebagai motor dengan spesifikasi balap untuk tahap dasar. Selanjutnya, menggunakan Honda NSF250R untuk level penjenjangan lebih tinggi, dan Honda CBR150R untuk mewakili sepeda motor produksi massal.
Honda NSF100 ini mampu memberikan pelatihan berkendara yang hampir sama dengan motor prototipe pada MotoGP. Beberapa pebalap top dunia pun memulai karir balap mereka lewat Honda NSF100, seperti Marc Marquez, Dani Pedrosa, Fabio Di Giannantonio, Kazuki Masaki, sampai Kaito Toba.