{"id":10253,"date":"2019-02-06T15:40:10","date_gmt":"2019-02-06T08:40:10","guid":{"rendered":"http:\/\/www.indonesiaimages.net\/?p=10253"},"modified":"2019-02-06T15:40:10","modified_gmt":"2019-02-06T08:40:10","slug":"4-pilar-mpr-untuk-budayawan-komunitas-kekunaan-jimbe-blitar","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/indonesiaimages.net\/4-pilar-mpr-untuk-budayawan-komunitas-kekunaan-jimbe-blitar\/","title":{"rendered":"4 Pilar MPR untuk Budayawan Komunitas Kekunaan Jimbe Blitar"},"content":{"rendered":"

Sejumlah 200 Budayawan Jawa di Wilayah Blitar Selatan tampak bersemangat mengikuti Sosialisasi 4 Pilar MPR yang dilaksanakan oleh anggota MPR Fraksi PDI Perjuangan, Eva K Sundari. Kegiatan yang dilaksanakan pada Hari Kamis (24\/1\/19) melibatkan peserta dari Kademangan, Wonotirto, Selorejo, Bakung dan Srengat. <\/p>\n

Para peserta disatukan ikatan kepercayaan pada nilai-nilai budaya Jawa yang berpusat di Situs Jimbe yang dipercaya sebagai petilasan Empu Supa pembuat keris di jaman Majapahit. Petilasan ini sudah berada di bawah pengawasan Dinas Purbakala Mojokerto, Jawa Timur. <\/p>\n

Sosialisasi terlambat dimulai karena para peserta berlatih menyanyikan Indonesia Raya 3 stanza beberapa kali. Peserta menyanyikannya dengan semangat tinggi karena diiringi musik campur sari yang mengkombinasikan gamelan dan instrumen modern organ, gitar dan drum. <\/p>\n

Sunarko, Ketua Panitia sosialisasi menjelaskan bahwa komunitas Jimbe sudah pasti pendukung Pancasila dan kebhinekaan tetapi membutuhkan penyegaran pemahaman dan interpretasi. \u201cKalangan budayawan sebagai pembaca jaman harus memahami tantangan\/tantangan masa depan sehingga tidak disorientasi dan berperan tepat sesuai jaman sesuai tuntutan 4 pilar,\u201d jelas Sunarko dalam sambutannya. <\/p>\n

Eva Sundari kemudian menjelaskan peran 4 pilar sebagai pemersatu dalam menghadapi tantangan-tantangan jaman di masa lalu mulai separatisme internal, balkanisasi, reformasi, ekstrimisme agama dll. \u201cDi masa depan, Indonesia harus memenangkan pertarungan ekonomi yang saat ini sudah menempatkan Indonesia di 6 perekonomian terbesar di dunia terkait besarnya GDP,\u201d jelas Eva Sundari. <\/p>\n

Menurut Eva Sundari, 3 karakter progresif dalam Pancasila merupakan penyebab kesaktian Pancasila. Pertama, berpusat pada manusia (people-centered) yaitu menjaga martabat kemanusiaan rakyat. Kedua, karakter pembebasan (liberalisasi) yang selalu menginginkan kemajuan – anti kebodohan, anti kemiskinan, anti kemandegan dan kemalasan dll. Ketiga, mengajak kita untuk kontemplatif karena Pancasila adalah ideologi nasionalis-religius. <\/p>\n

Ideologi Pancasila saat ini menjadi kebutuhan dunia yang sedang dilanda politik identitas yang memicu konflik karena ada konsekuensi eksklusifisme di dalamnya. Pancasila yang berintikan gotong royong (kolaborasi) selaras denan strategi yang dipakai untuk menyelesaikan permasalahan dunia misalnya climate change, terorisme, MDGs dan SDGs, melalui musyawarah musfakat (consensus based). \u201cBenarlah ramalan BK bahwa Pancasila mampu menjadi Ideologi Dunia yang menjamin perdamaian karena sebenarnya musyawarah menghindarkan konfik dan kekerasan,\u201d kata Eva Sundari menyakinkan. <\/p>\n

Sosialisasi 4 pilar siang itu ditutup dengan doa bersama dan berfoto-foto bersama bergantian per kecamatan. Komunitas Jimbe mengharap ada diskusi non formal secara reguler dengan Eva Sundari tentang pengembangan 4 pilar dikaitkan dengan isu-isu terkini. Eva Sundari menyanggupinya. <\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Sejumlah 200 Budayawan Jawa di Wilayah Blitar Selatan tampak bersemangat mengikuti Sosialisasi 4 Pilar MPR yang dilaksanakan oleh anggota MPR Fraksi PDI Perjuangan, Eva K Sundari. Kegiatan yang dilaksanakan pada Hari Kamis (24\/1\/19) melibatkan peserta dari Kademangan, Wonotirto, Selorejo, Bakung dan Srengat. Para peserta disatukan ikatan kepercayaan pada nilai-nilai budaya Jawa yang berpusat di Situs<\/p>\n","protected":false},"author":19,"featured_media":10254,"comment_status":"open","ping_status":"open","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[1],"tags":[759,760,848,849],"aioseo_notices":[],"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/indonesiaimages.net\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/10253"}],"collection":[{"href":"https:\/\/indonesiaimages.net\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/indonesiaimages.net\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/indonesiaimages.net\/wp-json\/wp\/v2\/users\/19"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/indonesiaimages.net\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=10253"}],"version-history":[{"count":0,"href":"https:\/\/indonesiaimages.net\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/10253\/revisions"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/indonesiaimages.net\/wp-json\/wp\/v2\/media\/10254"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/indonesiaimages.net\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=10253"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/indonesiaimages.net\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=10253"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/indonesiaimages.net\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=10253"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}