Matahari bersinar cukup terik. Tepian jalan di sepanjang Jl Pemuda hingga Tunjungan disesaki oleh warga Surabaya. “Endi iki kok gak lewat-lewat, howone panas pisan (kok belum lewat, udaranya sudah panas, red),” celetuk salah satu warga yang duduk di trotoar jalan.
Beberapa saat kemudian, dor, dor! Blar! Tiba-tiba terdengar suara tembakan dan bom. Warga yang tadinya duduk berhamburan menuju ke arah tembakan.
Ternyata ada peperangan antara pejuang Surabaya dengan tentara Inggris di depan Gedung Siola. Pekik merdeka berkumandang, bertabur dengan riuh rendah suara penonton.
Ya, aksi teatrikal ini merupakan rangkaian acara Parade Surabaya Juang 2015, kegiatan berbasis sejarah dan budaya yang digagas Komunitas Surabaya Juang didukung Pemerintah Kota Surabaya, menjelang Hari Pahlawan.
Menurut Heri Lentho, penggagas dan koordinator Surabaya Juang, kegiatan ini sudah rutin digelar tiap tahun. “Ini cara kami untuk menjaga semangat para pendahulu, para pejuang 1945,” katanya.
Lebih lanjut pria yang aktif sebagai koreografer dan art director ini mengatakan, parade ini juga berkembang menjadi atraksi wisata khas Surabaya.
Selain melibatkan komunitas teater dan pecinta sejarah, aksi teatrikal ini juga digunakan sebagai ajang berkumpulnya para veteran perang serta parade dari berbagai elemen instansi dan masyarakat Surabaya.
naskah dan foto : zulfikar firdaus
foto selengkapnya klik indonesiaimages.net