Pasuruan (indonesiaimages.net) — Popularitas Alun-Alun Kota Pasuruan terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Salah satu faktor utama yang menarik minat wisatawan adalah keberadaan payung Madinah, payung hidrolis raksasa yang berdiri megah di depan Masjid Agung Al Anwar.
Saat ini, Pemerintah Kota Pasuruan telah membangun 12 unit payung Madinah sebagai bagian dari program revitalisasi kawasan alun-alun.
Meski tidak mekar sepanjang hari, kehadirannya memberikan nuansa estetika dan kenyamanan bagi para pengunjung, terutama wisatawan religi yang datang untuk berziarah ke Makam KH Abdul Hamid (Mbah Hamid).
Jadwal Buka-Tutup Payung Madinah
Untuk menghindari kekecewaan, wisatawan perlu mencatat jadwal operasional payung Madinah. Payung akan dibuka setiap hari mulai pukul 08.00 hingga 15.00 WIB, dengan penyesuaian jika cuaca tidak mendukung seperti hujan atau angin kencang. Pada malam hari, seluruh payung otomatis ditutup demi keamanan.

Banyak wisatawan religi memanfaatkan waktu setelah ziarah untuk berfoto di bawah payung Madinah, sebelum beristirahat di taman alun-alun atau melanjutkan wisata kuliner dan heritage di sekitarnya.
Revitalisasi kawasan alun-alun terbukti membawa dampak ekonomi yang signifikan. Pengunjung meningkat drastis, terutama saat Ramadan, di mana area ini menjadi lokasi favorit untuk ngabuburit. Becak wisata semakin laris, pedagang kaki lima pun ikut merasakan manfaat dari peningkatan aktivitas masyarakat.
Selain keindahan payung Madinah, pengunjung juga bisa menikmati kawasan heritage Kota Pasuruan, mencicipi kuliner khas seperti rawon, sate komoh, kupang, dan bandeng jelak, serta membeli oleh-oleh seperti jamu bonagung dan bipang.
Direvitalisasi secara menyeluruh, alun-alun kini menjadi magnet wisata yang membawa nilai spiritual, budaya, dan ekonomi dalam satu kawasan. (tia)