Dalam rangka pertumbuhan ekonomi nasional dari sisi penggerak ekonomi digital, telah dipersiapkan inisiatif “Next Indonesian Unicorn (NexICorn)”. Inisiatif ini merupakan kolaborasi antara Kementerian Komunikasi dan Informatika, Pemodal Ventura untuk Startup Indonesia (Amvesindo) dan Global Consulting Ernst & Young. NexIcorn bertujuan menghasilkan lebih banyak lagi unicorn startup digital Indonesia. Program pertama NexICorn diselenggarakan di di Ayana MidPlaza Jakarta, Selasa (12/9/2017) berupa Indonesia-Japan Digital NextICorn Meet Up.
Terdapat 3 (tiga) Agenda utama penyelenggaraan NexIcorn yaitu pertama, sharing session terkait Gerakan Digital Ekonomi oleh pemerintah Indonesia dalam hal ini diwakili oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara dan Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi kreatif, Kewirausahaan dan Daya Saing Koperasi dan UKM Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Rudy Salahuddin. Kedua, showcase dua unicorn Indonesia yaitu Gojek dan Tokopedia untuk berbagi pengalaman di pasar Indonesia. Terakhir , NexIcorn ini menjadi sarana bagi startup potensial Indonesia dengan calon investor Jepang.
Menkominfo Rudiantara dalam paparannya menjelaskan kunci berinvestasi di Indonesia termasuk upaya yang dilakukan pemerintah memasuki kemajuan ekonomi 2030 dimana salah satunya adalah menghindari bottleneck ketika Indonesia mencapai kemajuan ekonomi di 2030, dimana kesiapan infrastruktur menjadi persyaratan utama. “Banyak alasan untuk investasi di Indonesia, selain terus membangun infrastruktur, pemerintah juga melakukan perbaikan untuk kepentingan bisnis seperti kemudahan dari sisi perizinan. Serta reformasi hukum untuk pengembangan iklim bisnis dan investasi. Indonesia juga meraih peringkat pertama dalam tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah.” ungkapnya.
Tempat Prospektif
Indonesia diyakini Menkominfo menjadi tempat yang tepat bagi para investor untuk berinvestasi. Hal ini disebabkan oleh banyak faktor diantaranya pertumbuhan ekonomi Indonesia yang stabil 10 tahun belakangan; Indonesia akan menjadi 5 besar Negara dengan ekonomi terbesar pada tahun 2030; bonus demografi berupa 180 juta penduduk usia produktif pada 2030; dan berbagai perubahan cepat pada lingkungan bisnis.
Selain itu pemerintah juga melakukan reformasi kebijakan di sektor TIK dan ekonomi digital, diantaranya melalui kebijakan Tingkat Kandungan Lokal Dalam Negeri (TKDN) minimal 40% untuk smartphone 4G yang masuk Indonesia; Penyederhanaan proses sertifikasi untuk mobile phone, computer dan tablet; serta revisi Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik. Sedangkan reformasi kebijakan ekonomi digital dilakukan dengan dikeluarkannya Daftar Negatif Investasi (DNI) yang tertuang pada Peraturan Presiden Nomor 44 Tahun 2016; Surat Edaran Menteri Kominfo Nomor 5 Tahun 2016 tentang Safe Harbor Policy; dan Peraturan Presiden Nomor 74 Tahun 2017 tentang Peta Jalan Sistem Perdagangan Nasional Berbasis Elektronik (Roadmap E-commerce).
Ditambahkan oleh Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi kreatif, Kewirausahaan dan Daya Saing Koperasi dan UKM Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Rudy Salahuddin beberapa program yang tercakup dalam Roadmap E-commerce 2017-2019 antara lain logistik, Keamanan siber security, Infrastruktur TIK, pendidikan dan sumber daya manusia, funding, dan perlindungan konsumen.
Satu Unicorn per Tahun
Pada NexIcorn ini Menteri Kominfo Rudiantara berharap pertemuan antara komunitas e-commerce Indonesia dan Investor Jepang akan mendorong kelahiran unicorn startup baru di Indonesia. Unicorn Gojek dan Tokopedia didaulat sebagai showcase bagi 45 perusahaan startup yang hadir pada NexIcorn untuk berbagi pengalaman di pasar Indonesia. Rudiantara menargetkan tiap tahun aka nada unicorn baru.
Rudiantara juga mengatakan bahwa event ini akan menjadi langkah awal pemerintah dalam mengundang investor luar. “Ini langkah awal pemerintah, players dan unicorn untuk membangun ekosistem digital. Kami juga akan datang ke negara-negara yang dinilai memiliki potensi untuk berinvestasi di Indonesia. Kita tidak bisa pasif tapi perlu pro aktif untuk menjual Indonesia secara positif.” jelas Chief RA.
Sebanyak 45 startup yang hadir pada NexIcorn ini melakukan one on one meetings dengan calon investor dari Jepang. Para startup tersebut berkesempatak mengajukan ide-ide mereka diharapan para investor. (sp)