Neraca perdagangan Indonesia pada Desember 2015 mengalami defisit sebesar 0,23 miliar dolar AS, lebih baik dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang mencatat defisit sebesar 0,41 miliar dolar AS. Membaiknya neraca perdagangan Desember 2015 didorong oleh surplusnya neraca perdagangan nonmigas. Di sisi lain, defisit neraca perdagangan migas meningkat dari bulan sebelumnya.
Neraca perdagangan nonmigas Desember 2015 mencatatkan surplus 0,27 miliar dolar AS setelah sebelumnya defisit 0,27 miliar dolar AS. Surplus neraca perdagangan nonmigas didorong oleh pertumbuhan ekspor nonmigas (10,12%, mtm) yang lebih tinggi dari pertumbuhan impor nonmigas, sebesar 4,50% (mtm). Pertumbuhan ekspor nonmigas terjadi pada komoditas lemak dan minyak hewan/nabati dan komoditas seperti pakaian jadi bukan rajutan, bijih, kerak & abu logam, bubur kayu (pulp), serta timah. Sedangkan pertumbuhan impor nonmigas didorong oleh naiknya impor komoditas mesin & peralatan mekanik, besi & baja, bahan kimia organik, kapal laut & bangunan terapung, dan senjata/amunisi.
Di sisi lain, defisit neraca perdagangan migas tercatat 0,50 miliar dolar AS, lebih tinggi dari defisit November 2015 sebesar 0,14 miliar dolar AS. Neraca perdagangan migas tersebut tertekan oleh penurunan ekspor migas sebesar 13,20% (mtm) disaat impor migas meningkat 9,61% (mtm).
Dengan perkembangan tersebut, secara keseluruhan neraca perdagangan 2015 tercatat surplus 7,52 miliar dolar AS, membaik dari defisit neraca perdagangan 2014 sebesar 1,88 miliar dolar AS. Perbaikan neraca perdagangan 2015 tersebut didorong oleh naiknya surplus neraca perdagangan nonmigas dan menurunnya defisit neraca perdagangan migas. Perbaikan neraca perdagangan tersebut semakin mendukung perbaikan kinerja transaksi berjalan Indonesia yang diperkirakan lebih baik dari tahun sebelumnya dan berada pada level yang lebih sehat.