Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Dumai, melalui Bidang Kebudayaan, mengadakan Lomba Rebana dan Kompang se Kota Dumai 2023 pada hari Rabu (12/7/2023) pagi.
Perlombaan ini diselenggarakan di Ballroom Comforta Hotel Dumai dan secara resmi dibuka oleh Asisten II (Perekonomian dan Pembangunan) Sekretariat Daerah Kota Dumai, Syahrinaldi.
Peserta lomba kompang dan rebana tahun ini berasal dari tujuh kecamatan di Kota Dumai. Total delapan grup kompang dan 12 grup rebana turut ambil bagian dalam lomba ini.
Seremoni pembukaan lomba ditandai dengan pemukulan kompang oleh Asisten II bersama dengan perwakilan Forkopimda Kota Dumai, Kepala Disdikbud Kota Dumai, Yusmanidar, perwakilan dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Kota Dumai, Ketua DPH LAMR Dumai, Datuk Seri H Zamhur Egap, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Dumai, H Zakaria, serta tamu undangan lainnya.
Selain pembukaan lomba kompang dan rebana, acara ini juga disertai dengan penyerahan Berkas Bayan (Penjelasan) dari Majelis Ulama Indonesia Kota Dumai, Nomor: 03/KF-MUI/D/VI/2023 tentang Hukum Beratib Kampung.
Berkas tersebut diserahkan oleh Ketua MUI Kota Dumai kepada Asisten II dan kemudian diserahkan kepada Kepala Disdikbud Kota Dumai.
Tradisi Memainkan Rebana
Rebana adalah alat musik tradisional yang populer di berbagai daerah di Indonesia, termasuk Kota Dumai. Rebana biasanya digunakan dalam berbagai kesempatan, seperti acara pernikahan, perayaan keagamaan, dan upacara adat. Alat musik ini terdiri dari sebuah drum berbentuk lingkaran dengan membran kulit binatang yang ditarik di kedua sisi.
Rebana dimainkan dengan cara dipukul menggunakan tangan atau menggunakan tongkat kayu. Suara yang dihasilkan dari pukulan pada membran drum memberikan ritme dan irama yang khas. Berkat bunyi yang kuat dan menggelegar, rebana mampu menciptakan semangat dan kegembiraan dalam suasana acara.
Selain menjadi alat musik, rebana juga memiliki nilai simbolis dalam budaya Islam. Rebana sering digunakan sebagai pengiring dalam acara-acara keagamaan, seperti pengajian, tahlilan, dan Maulid Nabi. Melalui bunyi yang dihasilkan, rebana membangkitkan semangat dan kekhusyukan dalam ibadah.
Di Kota Dumai, rebana memiliki peran yang penting dalam mempertahankan warisan budaya dan menghidupkan tradisi musik lokal. Lomba Rebana se Kota Dumai menjadi ajang yang penting untuk mempromosikan dan mempertahankan seni musik rebana serta mengapresiasi kemampuan para pemain rebana di kota tersebut.
Dalam lomba rebana, para peserta akan menampilkan keahlian mereka dalam memainkan rebana dengan pukulan-pukulan yang tepat dan menghasilkan irama yang harmonis. Lomba ini juga menjadi ajang pertemuan dan pertukaran pengalaman antara grup rebana dari berbagai kecamatan di Kota Dumai.
Dengan adanya Lomba Rebana se Kota Dumai, diharapkan budaya dan tradisi musik rebana tetap terjaga dan semakin berkembang di masyarakat, serta memberikan apresiasi yang pantas bagi para pemain rebana yang berbakat.