Suku Dinas Lingkungan Hidup Kota Administrasi Jakarta Barat, Danone AQUA dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) melakukan penandatanganan piagam untuk memulai Program “Ayo Menabung Dengan Sampah”. Kolaborasi ini dilakukan untuk memperbaiki sistem pencatatan administrasi bank sampah unit di bawah Bank Sampah Induk Satu Hati Jakarta Barat. Penandatangan dilakukan oleh Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup Kota Administrasi Jakarta Barat, Edi Mulyanto, Senior Sustainable Development Manager Danone Indonesia, Arief Fatullah dan CEO Jakarta Kota BNI, Ronny Venir di Gelanggang Olahraga Remaja Tanjung Duren, Jakarta Barat.
Proses administrasi di bank sampah merupakan proses yang cukup penting dalam menahan laju sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA), namun saat ini masih menjadi salah satu tantangan dalam operasionalnya. Melalui Program “Ayo Menabung Dengan Sampah” ini, BNI menyediakan sistem administrasi bank sampah yang terkoneksi dengan sistem perbankan. Untuk itu bank sampah unit akan menjadi Agen 46, sehingga seluruh transaksi akan tercatat dalan sistem perbankan BNI. Dengan demikian nasabah dapat mengetahui seluruh transaksinya secara langsung.
Sistem yang terintegrasi ini akan menggantikan pencatatan manual yang lebih rentan terhadap kesalahan manusia. Perubahan ini diharapkan dapat mendorong nasabah untuk lebih aktif menabung dengan sampah. Sistem ini juga memberikan keuntungan lebih untuk bank sampah unit. Selain menerima transaksi menabung sampah, bank sampah unit yang telah menjadi Agen 46, bisa menerima transaksi pembelian voucher listrik, telpon, dan pembayaran BPJS.
“Corporate Secretary BNI Kiryanto mengungkapkan, “BNI memastikan bahwa Bank Sampah sudah berstatus sebagai Agen46 BNI, yaitu agen yang menjadi kepanjangan tangan BNI dalam memberikan layanan perbankan di lingkungan masyarakat. Dengan menjadi Agen46, Bank Sampah di Jakarta Barat dan di daerah lain pun dapat berfungsi sebagai bank, mulai dari melayani tabungan, transfer, hingga pembayaran tagihan”.
Agen46 merupakan salah satu bentuk komitmen BNI dalam mendukung program literasi keuangan dan juga memberikan kemudahan layanan bagi masyarakat pedesaan dan perkotaan. Saat ini sebaran Agen46 sudah mencapai lebih dari 50.000 di seluruh Indonesia. Adapun produk tabungan yang juga dikembangkan dan dapat dibuka di Agen46 antara lain adalah BNI Pandai dan BNI Simpanan Pelajar. Saat ini pemilik rekeningnya sudah tersebar luas di seluruh Indonesia, dimana BNI Pandai sudah mencapai lebih dari 1,8 juta rekening dan rekening BNI Simpanan Pelajar sudah dimiliki oleh lebih dari 293 ribu pelajar mulai dari tingkat SD sampai dengan SMA/ sederajat.
“Dalam acara kali ini, Bank Sampah yang menjadi percontohan adalah Agen46, yaitu Bank Sampah Barokah Jakarta Barat. Warga yang mengumpulkan sampah dapat membawa sampah ke Agen46, lalu sampah tersebut ditimbang, selanjutnya sampah dikonversi menjadi uang. Uangnya ini disetor ke rekening Simpanan Pelajar untuk siswa & Rekening BNI Pandai untuk yang non siswa,” ujarnya.
Kiryanto menegaskan, “Inovasi sistem pencatatatan ini dapat memberikan gambaran data persampahan di Jakarta Barat dengan lebih akurat, karena Pertama, data nasabah bank sampah induk terverifikasi dengan pencacatan digital. Kedua, data sampah yang terkumpul dan terolah dapat divalidasi keakuratnnya. Ketiga, data reduksi sampah ke TPA dapat tervalidasi”
Sebagai Perusahaan yang selalu menjaga keseimbangan antara keberlanjutan bisnis dengan kelestarian alam untuk Indonesia yang lebih sehat, Danone AQUA berkomitmen untuk mendukung penyelesaian permasalahan sampah di Indonesia. “Kami menyadari bahwa penyelesaian masalah sampah di Indonesia haruslah dilakukan dengan kolaborasi berbagai pihak. Karena itu, kami berterimakasih kepada Sudin LH Jakarta Barat dan BNI yang telah bersedia bersama-sama berkolaborasi untuk menyelesaikan permasalahan sampah dengan Program “Ayo Menabung Dengan Sampah”. Tegas Arif Fatullah.
Dalam kolaborasi ini, Danone AQUA berkontribusi memberikan bantuan modal awal kepada 37 bank sampah unit untuk menjadi Agen 46. Sebelumnya Danone AQUA secara rutin telah melakukan pendampingan kepada pengurus bank sampah induk dan membeli sampah botol plastik melalui Recycling Business Unit (RBU). Arief menyatakan, “Danone AQUA berkomitmen untuk mengumpulkan kembali sampah botol plastiknya melalui RBU yang bertransaksi dengan Bank Sampah Induk.” Arief menjelaskan untuk periode Maret hingga Juli 2017, RBU telah membeli sampah botol plastik sebanyak 7,3 ton dari Bank Sampah Induk Jakarta Barat.
Pada awal tahun 2017, Danone AQUA mendukung pembangunan bank sampah induk tingkat kota oleh Suku Dinas Lingkungan Hidup Kota Administratif Jakarta Barat. Bank sampah induk memayungi 45 bank sampah unit yang ada di 8 kecamatan, dan 5 bank sampah sekolah di Jakarta Barat. Dengan dukungan infrastruktur dan transportasi pengangkutan sampah dari Suku Dinas Lingkungan Hidup Kota Administrasi Jakarta Barat dan pembelian sampah botol plastik oleh Danone AQUA melalui RBU, kinerja Bank Sampah Induk Satu Hati sangat baik. Hal itu ditunjukan dengan omzet yang mencapai Rp 200. 000.000 untuk periode Maret hingga Agustus 2017.
Menanggapi kerjasama multipihak ini, Ketua Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Barat, Edy Mulyanto menyatakan optimismenya bahwa kinerja Bank Sampah Induk Satu Hati akan semakin meningkat dengan sistem yang terintegrasi dengan BNI. Bukti awalnya adalah adanya 2000 warga Jakarta Barat yang telah mendaftar menjadi nasabah Bank Sampah Unit dengan sistem baru ini. “ bertambahnya nasabah bank sampah unit menandai akan semakin banyaknya warga yang terlibat dalam pengelolaan sampah, “ jelas Edy, “ tentu itu akan berdampak pada penurunan jumlah sampah di Jakarta Barat yang ke TPA.” Sebelumnya, menurut Edy sampah di Jakarta Barat telah mengalami penurunan sebanyak 200 ton / hari. (sp)