Indosat Ooredoo berkolaborasi dengan Yayasan Indonesia Mengajar memberikan pembekalan kepada para Pengajar Muda Angkatan XVI sebelum melakukan program edukasi literasi digital di ujung negeri. Dengan pembekalan tersebut, diharapkan tingkat pengenalan teknologi digital terutama di daerah terpencil di ujung negeri akan semakin meningkat, sejalan dengan kampanye #IndonesiaDigitalNation yang digagas Indosat Ooredoo.
Deva Rachman, Group Head Corporate Communications Indosat Ooredoo, menjelaskan Indosat Ooredoo dan Indonesia Mengajar telah melatih 33 Pengajar Muda Angkatan XVI selama 5 minggu, sebelum dikirimkan ke lima daerah terpencil di ujung negeri. “Indosat Ooredoo sebagai mitra pelatihan, menyediakan fasilitas di Indosat Ooredoo Training & Conference Center (ITCC) Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat, untuk mendukung pelatihan 33 Pengajar Muda Angkatan XVI selama 5 minggu,” ujar Deva Rachman.
Daerah-daerah terpencil di ujung negeri yang menjadi sasaran dalam program ini adalah Kabupaten Musi Rawas (Sumatera Selatan), Hulu Sungai Selatan (Kalimantan Selatan), Sabu Raijua (Nusa Tenggara Timur), Konawe (Sulawesi Tenggara), dan Maluku Barat Daya (Maluku).
Setelah pelatihan dan pembekalan, para Pengajar Muda Angkatan XVI dilepas oleh segenap pengurus dan mitra pendukung Indonesia Mengajar dengan disaksikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dalam acara Pelepasan Pengajar Muda Angkatan XVI 2018.
Program edukasi literasi digital di ujung negeri ini, menurut Deva, merupakan bagian dari komitmen tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility/CSR) di pilar Pendidikan dan Inovasi, dengan payung program INDONESIA BELAJAR yang digagas sejak tahun 2006, dimana sebanyak 1.430 guru dan 49.683 siswa telah menerima manfaatnya sampai saat ini. Indosat Ooredoo sangat menyadari pentingnya arti pendidikan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM).
”Setiap warga negara Indonesia memiliki hak yang sama akan pendidikan, terlepas dari lokasi mana mereka berada, karena pendidikan merupakan salah satu kunci masa depan Indonesia. Indosat Ooredoo memiliki komitmen untuk terlibat secara aktif memajukan pendidikan di negara ini, dan program edukasi literasi digital di ujung negeri ini merupakan bagian dari perwujudan komitmen tersebut, khususnya pendidikan di wilayah terpencil di Tanah Air,” jelas Deva.
Sejumlah 33 Pengajar Muda Angkatan XVI telah berhasil lulus seleksi dari total 6.536 pendaftar. Selanjutnya Indonesia Mengajar atas nama Indosat Ooredoo akan melakukan kegiatan edukasi literasi digital memanfaatkan teknologi AR (Augmented Reality) di seluruh wilayah penempatan Pengajar Muda Angkatan XVI selama 1 tahun.
Deva menjelaskan bahwa Indosat Ooredoo sangat mendukung berlangsungnya program edukasi literasi digital ini, termasuk mengirimkan karyawannya ke daerah terpencil. Seperti yang telah dilakukan pada tahun 2017 lalu, Indosat Ooredoo berkolaborasi dengan Indonesia Mengajar mengirimkan para relawan karyawan peserta program Digital Homestay ke lima daerah terpencil di ujung negeri, yaitu: Aceh Utara, Natuna (Kepulauan Riau), Nunukan (Kalimantan Utara), Banggai (Sulawesi Tengah), dan Pegunungan Bintang (Papua). Selama satu minggu mereka tinggal di rumah masyarakat kemudian berinteraksi bersama warga dengan beragam aktivitas yang mendukung program Pengajar Muda.
Sebagai perusahaan teknologi digital terdepan yang peduli dengan pendidikan dan masa depan generasi muda Indonesia serta sebagai program internal engagement, Indosat Ooredoo memberikan kesempatan bagi karyawan untuk mengetahui kondisi pendidikan di daerah terpencil, berinteraksi langsung dengan masyarakat, serta berkontribusi nyata dalam upaya memajukan pendidikan di ujung negeri.
”Harapan Indosat Ooredoo dari pelaksanaan kegiatan ini adalah semakin tumbuhnya kepedulian terhadap sesama untuk mengokohkan semangat Bhinneka Tunggal Ika yang sudah ditanamkan para pendiri Republik Indonesia,” pungkasnya. (sp/fathur | foto : istimewa)