Surabaya (indonesiaimages.net) – Kesempatan membuat film tidak lagi menjadi domain yang mahal dan eksklusif. Heru Muhammad, seorang pembuat film, membagikan motivasi ini dalam Workshop Film Festival Komunikasi Ramadhan di Ruang Multi Media kampus Stikosa AWS, pada hari Selasa (2/4/2024).
Heru berbagi pengalamannya membuat film dengan biaya minimal, bahkan pernah mencapai nol rupiah, dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia. Mulai dari peralatan sederhana, perencanaan matang, hingga talenta dan lokasi yang menarik, semuanya dimaksimalkan untuk menghasilkan karya berkualitas.
“Menggunakan apa yang kita miliki, kita bisa menghasilkan film yang luar biasa,” kata Heru. “Peralatan bukanlah hal utama, yang penting adalah bagaimana kita mengolah ide kreatif menjadi produk visual yang menarik.”
Menurut Heru, inti dari produksi film bukan hanya tentang teknologi kamera, melainkan juga kemampuan untuk menyampaikan ide secara visual. Untuk itu, penting bagi seorang pembuat film untuk memahami seni bercerita melalui gambar.
Heru juga berbagi pengalaman belajarnya dari seorang profesor bernama Alejandro Emas di Peru, yang memberikan pemahaman mendalam tentang seni bercerita melalui gambar. Profesor tersebut mengajarkan pentingnya storytelling dalam film, di mana pesan yang disampaikan harus bisa dipahami secara universal dan memiliki makna yang mendalam.
Dalam workshop tersebut, Heru menjelaskan empat hal yang penting dalam membangun komunikasi visual dalam film. Pertama, konsep film yang meliputi ide cerita, naskah, dan alur cerita. Kedua, penyutradaraan yang mencakup pengarahan pemain dan ekspresi, serta penyampaian pesan secara efektif. Ketiga, aspek artistik seperti lokasi syuting dan kostum. Dan yang terakhir, sinematografi yang mencakup berbagai jenis shot dalam frame film.
Selain itu, Heru juga berbagi rencananya untuk membuat film bioskop dengan menggunakan smartphone, sebuah tradisi yang telah ia kembangkan. Meskipun rencana ini tertunda akibat pandemi Covid-19, ia berharap dapat mewujudkannya dengan dukungan sponsor.
Workshop ini, yang merupakan bagian dari Festival Komunikasi Ramadhan, juga menghadirkan narasumber lain seperti Muhammad Arkansyah, dosen mata kuliah Sinematografi Stikosa AWS. Antusiasme terhadap workshop ini sangat tinggi, dengan dihadiri oleh pelajar SMA, SMK, mahasiswa Stikosa AWS, dan perguruan tinggi lain di Surabaya. (dik)