Pemerintah berkomitmen untuk mengurangi sampah plastik, terutama sampah di lautan, sebesar 70 persen pada tahun 2025 dengan membangun kerja sama dari berbagai pihak termasuk pihak swasta. Salah satu bentuk nyata dilakukan oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dengan menggandeng pihak swasta membentuk Alliance for Marine Plastic Solutions Forum (AMPS). Inisiatif Ini didukung oleh PT. Tirta Investama (Danone AQUA) dan Kantor Produksi H&M Indonesia mendukung program ini melalui proyek Bottle2Fashion dengan mengolah kembali sampah botol plastik menjadi produk fashion.
Untuk memulai program Ini, Danone AQUA dan H&M Indonesia melakukan penandatanganan komitmen kerja sama proyek Bottle2Fashion untuk memulai kerja sama mengolah kembali sampah kemasan plastik menjadi produk Fashion di Hotel Padma, Legian, Bali (4/9). Kerja sama ini ini dilakukan untuk mendukung Program Pemerintah Republik Indonesia dalam mengurangi sampah plastik di laut. Presiden Direktur Danone AQUA Corine Tap dan Country Manager Production, H&M Indonesia Jessica Vilhelmsson melakukan penandatanganan kerja sama ini dengan disaksikan oleh Deputi Bidang Kedaulatan Maritim, Kemenko Maritim Pemerintah RI Dr. Arif Havas Oegroseno, SH, MH. Penandatanganan ini dilakukan bersamaan dengan acara Launching AMPS.
Dalam kolaborasi ini, Danone AQUA akan memperkuat pengumpulan sampah botol plastik di Kepulauan Seribu untuk mengurangi cemaran sampah di daratan dan berakhir di lautan. Sampah botol plastik yang terkumpul kemudian akan dikirim dengan perahu ke Unit Bisnis Daur Ulang/Recycling Business Unit (RBU) Tangerang Selatan. RBU ini diinisiasi oleh Danone AQUA pada tahun 2010 dan merupakan model sosial bisnis yang mengelola sampah botol plastik. Di RBU ini, sampah tersebut kemudian dipilah, dicuci dan dicacah dan kemudian dikirimkan ke pabrik tekstil dan garmen, PT. Kahatex, mitra kerja H&M Indonesia yang akan memproses cacahan tersebut menjadi tekstil dan produk fashion siap pakai.
Produk yang dihasilkan diantaranya sarung tangan dan kaos kaki, yang semuanya terbuat dari proses daur ulang botol plastik. “Produk ini nyaman dipakai dan yang paling penting, lebih ramah lingkungan”, Ujar Deputi Havas setengah berpromosi. “Masalah sampah adalah masalah kita semua, kita harus terus bekerja sama agar berbagai solusi sampah yang sudah ada ini dapat berjalan baik”.
Usai penandatanganan kerja sama ini, Corine Tap menyatakan bahwa proyek Bottle2Fashion ini adalah bentuk nyata ambisi Danone AQUA untuk mengumpulkan kembali lebih banyak sampah botol plastik dari yang dihasilkan pada tahun 2030. Corine lebih lanjut menegaskan bahwa, “Kami menyadari penyelesaian masalah sampah plastik di Indonesia haruslah dilakukan melalui kolaborasi multi pihak”.
Pada ajang yang sama, Corine Tap dan Jessica Vilhelmsson juga menjadi pembicara dalam diskusi Promoting Public Private Partnerships. Dalam diskusi ini Jessica menegaskan “Inisiatif ini merupakan kontribusi Danone AQUA dan H&M Indonesia untuk menyelesaikan permasalahan sampah di Indonesia dan diharapkan bisa menjadikan inspirasi bagi perusahaan lain untuk bekerja bersama mencari solusi inovatif”.
H&M sendiri memiliki visi 100 persen sirkular, artinya menggunakan 100 persen material daur ulang atau material yang berasal dari sumberdaya yang berkelanjutan. Proyek Bottle2Fashion dan penggunaan hasil daur ulang sampah botol plastik sebagai bahan serat polyester merupakan bentuk nyata komitmen H&M terhadap konsep bisnis yang berkelanjutan.(sp)