Kiprah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) di dunia pertanian patut diacungi jempol. Kali ini, BNI kembali melanjutkan Gerakan Mengawal Musim Tanam Oktober 2018 – Maret 2019 (OKMAR 2018/2019) yang merupakan kerjasama antara BNI dengan Kementerian Pertanian Republik Indonesia.
Sebagai langkah lanjutan, BNI memilih Jember, Jawa Timur, menjadi kota kedua. Kabupaten ini dipilih karena telah memasuki masa tanam dan dengan Gerakan terpadu ini diharapkan dapat memastikan agar para petani mampu melakukan proses tanam sesuai jadwal tanamnya.
Program lanjutan Gerakan Mengawal Musim Tanam (OKMAR 2018/2019) ini dilaksanakan di lahan seluas 40 hektar (Ha) yang terletak Desa Jatisari, Kecamatan Jenggawah, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Rabu (5 Desember 2018).
Acara ini dihadiri oleh Bupati Jember Faida, Direktur Prasarana dan Sarana Pangan Kementerian Pertanian Muhrizal Sarwani, General Manajer Divisi Bisnis Usaha Kecil BNI Bambang Setyatmojo, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Jember Imam Fauzi, serta lebih dari 500 petani.
Gerakan Mengawal Musim Tanam OKMAR 2018/2019 dilatar belakangi oleh musim hujan yang mulai berlangsung di wilayah Kabupaten Jember. Gerakan ini juga dilaksanakan sebagai upaya mengamankan keberhasilan hasil panen mulai dari musim tanam yang berlangsung pada bulan Oktober 2018 – Maret 2019, dengan proyeksi masa panen yaitu pada bulan Februari – Maret 2019. Gerakan ini diinisiasi untuk memastikan agar jadwal proses tanam tidak meleset sehingga menekan hasil panennya nanti.
Peran BNI pada gerakan ini dimaksudkan untuk memastikan agar para petani mendapatkan akses pembiayaan yang murah, mudah, disertai pendampingan selama musim tanam Oktober – Maret. Pada saat panen pun, petani dipastikan akan mendapatkan pembeli siaga atau Offtaker bagi petani sektor tanaman pangan di berbagai daerah sentra pangan di Indonesia. Program ini dilaksanakan dengan sinergi antar BUMN dan Kementerian Pertanian.
Bambang Setyatmojo menyatakan, gerakan tersebut merupakan wujud kontribusi BNI untuk mensejahterakan petani, melalui penyediaan akses permodalan yang mudah dan murah di sektor pertanian dan perkebunan. Gerakan ini diharapkan menjadi salah satu penopang program pemerintah dalam upaya meningkatkan produktivitas petani, pemerataan pendapatan, dan pengentasan kemiskinan.
“BNI akan tetap terus mensukseskan pembangunan perekonomian Indonesia dan menyalurkan pembiayaan bagi segenap petani guna mewujudkan masyarakat Indonesia yang sejahtera dan mandiri,” ujarnya.
Faida menyampaikan terima kasih kepada Kementerian Pertanian dan BNI atas pelaksanaan gerakan kawal tanam di Jember yang dipilih karena merupakan salah satu lumbung pangan nasional. Produksi padi di Jember tertinggi di Indonesia, bukan hanya Jawa Timur, yakni sekitar 1,4 juta ton untuk memenuhi kebutuhan pangan nasional.
25 Ribu Petani
Muhrizal Sarwani mengungkapkan bahwa Kementerian Pertanian bersama BNI melakukan gerakan ini sebagai salah satu bentuk sinergi antara BUMN dan pemerintah dalam pendampingan budidaya serta peningkatan hasil produksi dengan dukungan Kredit Usaha Rakyat (KUR) serta percepatan program berupa Corporate Social Responsibility (CSR). Bersama BNI, Kementerian Pertanian mendukung gerakan ini nantinya akan diimplementasikan di 56 lokasi penghasil komoditas jagung dan padi di seluruh Indonesia dengan melibatkan kurang lebih 25.000 petani.
Pada acara ini, BNI memberikan bantuan CSR berupa kegiatan Padat Karya Tunai (PKT). PKT dilakukan antara lain untuk menyediakan berbagai prasarana pendukung kawasan pertanian yang diikutsertakan dalam Gerakan Mengawal Musim Tanam OKMAR 2018/2019) ini. Program PKT yang dilakukan antara lain, perbaikan saluran irigasi sepanjang 3 kilometer di Desa Jatisari. PKT ini melibatkan 200 petani.
Pada kesempatan ini juga dilaksanakan tanam massal komoditas yang dilakukan oleh 500 Petani. Dalam kegiatan ini dilaksanakan penyerahan Kartu Tani dan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Tani.
KUR tersebut menambah portofolio penyaluran KUR oleh BNI. Dimana hingga 30 November 2018, KUR yang telah disalurkan BNI mencapai Rp 15,65 triliun dan menyentuh 134.334 penerima KUR di seluruh Indonesia. (sp/danny setyawan | foto : istimewa)