Bandara Maratua yang terletak di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur ini sebenarnya telah beroperasi sejak akhir tahun 2017, dan telah didarati oleh pesawat kelas ATR 72, seperti Garuda Indonesia dan Susi Air, yang melayani rute Balikpapan-Maratua, Tarakan-Maratua dan Berau-Maratua.
Secara khusus, hadirnya bandara Maratua ini memudahkan wisatawan yang ingin mengunjungi destinasi wisata Derawan dan Kakaban yang terkenal dengan keindahan pemandangan alamnya, terutama wisata baharinya yang begitu memesona.
Selain Bandara Maratua, ada pula Bandara APT (Aji Pangeran Tumenggung) Pranoto yang berlokasi di Kelurahan Sungai Siring Kecamatan Samarinda Utara, Kota Samarinda, Kalimantan Timur.
Bandara ini direncanakan akan melayani pesawat udara untuk angkutan udara niaga dan niaga, berjadwal dan tak berjadwal dengan rute penerbangan dalam negeri dan luar negeri. Berbeda dengan Bandara Maratua, bandara ini melayani pesawat sekelas Boeing 737-900 ER, dan mampu menampung pesawat yang berkapasitas 1,5 juta penumpang per tahun (80 persen penumpang dari Bandara Balikpapan).
Bandara yang baru saja selesai dibangun ini sama sekali belum beroperasi, dan untuk tahap awal pengoperasiannya akan melayani pesawat ATR 72/500 dan sejenisnya.
“Hadirnya Bandar udara Maratua dan APT (Aji Pangeran Tumenggung) Pranoto merupakan langkah nyata Pemerintah dalam mewujudkan pemerataan pembangunan konektivitas nasional untuk menjangkau pulau terluar di Indonesia,” jelas Menteri Pariwisata Arief Yahya.
Dikatakan, ia yakin, tak perlu waktu lama, destinasi wisata Derawan yang menawan ini akan segera dipadati kunjungan wisnus dan wisman, sehingga perekonomian masyarakat Berau dapat terangkat dari sektor pariwisata. (danny setyawan | foto : dok bkip kemenhub)