Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Terminal Baru Bandara Internasional Syamsudin Noor di Banjarbaru, Rabu (18/12) siang. Peresmian ini disambut haru dan bangga warga yang hadir, termasuk Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel) Sahbirin Noor.
“Boleh dikatakan hari ini sebenarnya saya terperangah dan hampir tidak bisa berkata apa-apa, kecuali rasa syukur disertai dengan ucapan terima kasih dan rasa bangga kepada pemerintah republik Indonesia, pemerintah pusat,” kata Gubernur dalam sambutannya.
Dijelaskan, hingga peresmian ini, ia hanya bertemu tiga kali dengan Presiden. Mulai dari mengajukan permohonan hingga akhirnya pembangunan menjadi bandara internasional.
“Beliau memberi kesempatan, Alhamdulillah pada saat itu Pak Menteri Perhubungan menindaklanjutinya. Tapi belum sampai di situ bisa langsung dibangun,” ungkapnya.
Terakhir, lanjutnya, ia bertemu dengan Presiden di Solo. “Alhamdulilah besoknya Pak Menteri Perhubungan datang ke bandara ini dan langsung lihat-lihat dan langsung jalan,” tambahnya.
Pembangunan Bandara internasional Syamsudin Noor, lanjut Sahbirin, menjadi babak sejarah baru di Bumi Lambung Mangkurat Kalimantan Selatan.
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi dalam laporannya mengatakan, pembangunan terminal baru Bandara Syamsudin Noor itu adalah hasil karya Menteri BUMN dan PT Angka Pura I, di atas tanah seluas 257 hektar yang dulunya adalah Terbang Ulin di tahun 1936.
Tahun 1975 itu, lanjut Menhub, diubah menjadi Bandara Syamsudin Noor dengan kapasitas 1,3 juta dan penumpangnya sudah 3,9 juta.
“Artinya kalau pada saat itu bapak ingat-ingat, kita miris kalau melihat ke sini. Suatu kabupaten yang memulai sumber resources yang banyak tetapi bandaranya seperti itu,” ungkap Menhub.
Oleh karena itu, Kementerian BUMN melalui Angkasa Pura I membangun dengan memberikan dana sebanyak Rp2,2 triliun untuk membangun bandara tersebut.
“Tercatat ada suatu jumlah yang meningkat 8 kali lipat luasnya dan juga penumpangnya kapasitasnya tadi 1,3 menjadi hampir 8 juta,” kata Menhub. (foto : setkab)