Akses internet 4G akan dapat dinikmati seluruh masyarakat secara merata dalam beberapa tahun yang akan datang. Dengan demikian problem kesenjangan akses telekomunikasi di Indonesia terus diperbaiki.
Hal ini dikatakan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara dalam Talkshow ‘Akses Internet Tingkatkan Kreatifitas Bangsa’, di Atrium Mall Kasablanka, Jakarta, Sabtu (27/04/2019) lalu.
“Kita yang tinggal di Jakarta, kita yang ada di gedung ini menikmati semacam kemewahan dari digital, kita bisa menggunakan 4G di sini, kecepatan rata-rata sekitar 7 megabite per second,” kata Rudiantara.
Dijelaskan, tidak semua daerah dan kepulauan di Indonesia seperti Jakarta dengan segala akses fasilitas yang tersedia. Sebab, masih banyak perbedaan yang harus menjadi fokus pemerintah untuk menyatukan pemerataan pembangunan.
Di bidang infrastruktur digital, Menteri Rudiantara mengakui kecepatan 4G di daerah-daerah terpencil, perbedaannya bisa sampai 23 kali lipat dari akses kecepatan di Jakarta.
“Di bagian Timur Indonesia, bagian Utara Indonesia, jauh. Di Maluku, di Papua, kecepatan 4G-nya hanya rata-rata 300 kilobit per second, atau kecepatannya per 23 kali kita yang ada disini,” akunya.
Selain perbedaan kecepatan 4G, kata Menteri Rudiantara, untuk membayar akses internet pun juga jauh lebih mahal, yakni dua kali lipat dari di Jakarta dan sekitarnya.
Menurut Menteri Rudiantara, Indonesia bahkan ketinggalan pembangunan infrastruktur digital dari Malaysia. Meskipun begitu, Menteri Rudiantara mengajak masyarakat Indonesia untuk tetap optimis. Sebab, pemerintah sudah melakukan percepatan pembangunan sejak 2015 yang lalu.
“Tapi, kita tidak boleh kecil hati. Karena pemerintah sudah melakukan dan menyiapkan percepatan-percepatan (pembangunan infrastruktur), salah satunya melalui Palapa Ring,” kata Menteri Rudiantara.
Melalui proyek pembangunan infrastruktur Palapa Ring dan juga ketersediaan Satelit, Menteri Rudiantara memastikan kesenjangan itu harus segera diakhiri agar hadir rasa keadilan.
“Ini sesuatu yang menjadi perhatian pemerintah, bahwa seharusnya tidak berbeda banyak. Karenanya pemerintah mengambil kebijakan keberpihakan. Jadi yang namanya layanan 4G yang kita nikmati disini, bisa juga dinikmati dimana-mana di seluruh Indonesia,” jelasnya.
Proyek Palapa Ring dalam waktu dekat segera rampung. Nantinya, akses telekomunikasi di seluruh Indonesia akan lebih lancar seiring kehadiran Palapa Ring.
“Sejatinya, program infrastruktur digital tersebut sudah dibahas sejak tahun 2006. Namun, pengoperasiannya baru bisa dieksekusi pada tahun 2015. Atau setahun setelah Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla dilantik,” ungkap Menteri Rudiantara .
Palapa Ring menurut Menteri Rudiantara, merupakan infrastruktur digital yang fokus membangun jaringan tulang punggung broadband, yang menghubungkan semua Kabupaten dan Kota di Indonesia.
Broadband atau internet kecepatan tinggi adalah fasilitas telekomunikasi yang disediakan pemerintah, untuk meningkatkan pelayanan akses internet kepada masyarakat, khususnya di daerah 3T (Terdepan, Terluar dan Terpencil).
“Internet di Indonesia belum sepenuhnya merdeka, kita baru merdeka dari menghubungkan 514 kota dan kabupaten, itu baru pertengahan tahun ini,” ucap Menteri Rudiantara.
Merdeka sinyal merupakan istilah yang ditujukan pada keberhasilan pemerintah dalam membangun Palapa Ring. Perlu diketahui, Palapa Ring Barat dan Tengah sudah sepenuhnya beroperasi, sementara Palapa Ring Timur, masa konstruksinya sudah 94 persen.
“Insyaallah pertengahan tahun ini, konstruksi Palapa Ring Timur selesai, kita integrasikan semuanya. Di situlah kita merdeka internet, tapi di tingkat kabupaten dan kota,” janjinya.