Berdasar kegiatan monitoring dan pengukuran terkini, luas terumbu karang Indonesia diperkirakan mencapai 25 ribu kilometer persegi (km2) atau sekitar 10 persen total terumbu karang dunia.
Ditulis Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dalam keterangan persnya, luas terumbu karang dunia saat ini mencapai 284.300 km2.
“Sebagai pusat segitiga karang dunia, Indonesia memiliki keanekaragaman jenis karang paling tinggi. Yaitu 569 jenis dari 82 marga dan 15 suku, atau sekitar 70 persen lebih jenis karang dunia dan 5 jenis diantaranya merupakan jenis yang endemik,” ujar Dirhamsyah, Kepala Pusat Oseanografi LIPI.
Dijelaskan, lewat Ekspedisi Nusa Manggala yang akan diadakan hingga 23 Desember mendatang, diharap akan diperoleh pemetaan potensi sumber daya pesisir di pulau-pulau terdepan Indonesia. Mulai dari di provinsi Papua, Papua Barat hingga Maluku Utara.
“Ekspedisi ini mencakup empat tema yaitu ekologi, daya dukung lingkungan, geomorfologi, dan sosial-ekonomi,” jelasnya.
Dari ekspedisi ini diperoleh data, Pulau Yiew memiliki tutupan karang dengan kondisi sedang, yakni 26 persen, dengan 44 spesies ikan karang, 29 spesies moluska dan 12 spesies burung, 2 diantaranya adalah spesies endemik.
Sedangkan Brass-Fanildo diketahui memiliki atol yang sangat luas dengan tutupan karang yang baik, yakni 65 persen, dan beragam karang hias. Atol tersebut menjadi tempat perlindungan bagi beragam biota laut dari kondisi ekstrim Samudera Pasifik untuk tumbuh dan berkembang dengan baik. (hendro d. laksono | foto : istimewa)